Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Hasil Survei Capres Prabowo, Ganjar, Anies: Ternyata Publik Tak Terlalu Persoalkan Dinasti Gibran

Politik dinasti biasa saja, dan 57,5 persen responden yang menilai politik dinasti tidak mengkhawatirkan cenderung memilih Prabowo Subianto Gibran Rak

Editor: Edi Sumardi
DOK TRIBUNNEWS.COM
Presiden Jokowi, Cawapres Gibran Rakabuming, dan mantan Ketua MK Anwar Usman. Mereka diterpa isu politik dinasti. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Hasil survei tatap muka nasional yang dilakukan oleh lembaga Indikator Politik Indonesia terbaru mengungkapkan dampak isu politik dinasti terhadap tingkat dukungan terhadap calon presiden dan wakil presiden di Indonesia.

Burhanuddin Muhtadi, pendiri Indikator Politik Indonesia, melakukan perbandingan antara dua survei terakhir yang dilakukan oleh lembaganya.

Survei tersebut dilaksanakan pada periode 16 hingga 20 Oktober 2023 dan 27 Oktober hingga 1 November 2023.

Dalam survei tersebut, responden diminta memberikan penilaian umum terhadap Politik Dinasti di Indonesia dengan pertanyaan, "Secara umum bagaimana Ibu/Bapak menilai Politik Dinasti di Indonesia, apakah sangat mengkhawatirkan, cukup mengkhawatirkan, biasa saja, tidak begitu mengkhawatirkan, atau tidak mengkhawatirkan sama sekali?".

Berdasarkan hasilnya, Burhanuddin menyampaikan bahwa mayoritas responden cenderung bersikap permisif dan toleran terhadap isu politik dinasti.
 
Sebagian besar responden, yakni 42,9 persen pada survei 27 Oktober sampai 1 November 2023, mengatakan biasa saja.

Angka tersebut tercatat meningkat dari survei yang dilakukan pada 16 sampai 20 Oktober 2023 lalu, yakni 33,7 persen.

"Artinya cenderung permisif, toleran terhadap politik dinasti," kata Burhanuddin di kanal Youtube Indikator Politik Indonesia pada Minggu (12/11/2023).

Mereka yang mengatakan politik dinasti mengkhawatirkan atau sangat mengkhawatirkan, kata Burhanuddin, trennya cenderung menurun.

Ia mengaku kaget karena menurutnya isu tersebut cukup menarik perhatian.

Akan tetapi, kata dia, ternyata masyarakat Indonesia tidak terlalu memusingkan hal tersebut.

"Meskipun yang mengatakan sangat atau cukup mengkhawatirkan masih lumayan. Total ada 29 persen. Tetapi trennya turun dibanding pasca MK mengambil keputusan (16 sampai 20 Oktober 2023 sebanyak 33,3 persen)," kata dia.

Pada survei terbaru, kata dia, sebanyak 52,6 persen responden menilai politik dinasti tidak menjadi persoalan selama masih melalui proses pemilu secara langsung oleh rakyat.

Sedangkan responden yang menganggap persoalan meski dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilu, politik dinasti akan menghambat demokrasi di Indonesia mencapai 36,3 persen.

Lebih jauh, kata dia, survei menunjukkan sebanyak 35,4 persen responden yang menganggap politik dinasti mengkhawatirkan cenderung memilih pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved