Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemadaman Listrik

PLN Ungkap Penyebab Tagihan Listrik Bertambah saat Sering Mati Lampu, Klaim Tak Ada Kenaikan Tarif

Manajer PLN UP3 Makassar Selatan Ari Tirtaprawita menegaskan, tak ada tambahan biaya saat pemadaman bergilir yang dilakukan PLN.

|
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Ansar
PLN Ungkap Penyebab Tagihan Listrik Bertambah saat Sering Mati Lampu, Klaim Tak Ada Kenaikan Tarif - Manajer-PLN-UP3-Makassar-Selatan-Ari-Tirtaprawita-berbaju-hijau.jpg
Tribun-Timur.com/Renaldi
Manajer PLN UP3 Makassar Selatan Ari Tirtaprawita (berbaju hijau) saat menjelaskan tidak adanya kenaikan harga atas pemadaman bergilir yang terjadi, di Gedung DPRD Kota Makassar, Rabu (8/11/23).
PLN Ungkap Penyebab Tagihan Listrik Bertambah saat Sering Mati Lampu, Klaim Tak Ada Kenaikan Tarif - Makassar-Mati-Lampu-Lagi-Hari-Ini-Cek-Jadwal-Pemadaman-Listrik-9-November-2023-di-Makassar-Sulsel.jpg
Dok Tribun Timur
Ilustrasi pemadaman listrik.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulselrabar memastikan tak ada kenaikan harga tarif listrik di setiap wilayah.

PLN megklaim jika kenaikan beban listrik yang terjadi di masyarakat akibat penggunaan alat rumah tangga dengan beban penarikan awal yang tinggi.

Manajer PLN UP3 Makassar Selatan Ari Tirtaprawita menegaskan, tak ada tambahan biaya saat pemadaman bergilir yang dilakukan PLN.

"Tidak ada kenaikan beban listrik selama ini," katanya saat rapat dengar pendapat bersama DPRD Makassar di Gedung DPRD Kota Makassar, Rabu (8/11/23) malam.

Menurutnya, porses transaksi selalu terukur dan tidak pernah terjadi kenaikan akibat pemadaman.

"Tapi mereka melupakan kondisi saat listrik menyala, dimana penggunaannya terkadang dimaksimalkan potensi nyalanya sehingga meteran dalam kondisi terpakai," ungkapnya.

Apalagi, kata Ari, ketika lampu yang tiba-tiba menyala akan mengakibatkan adanya lonjakan tergantung dari peralatan yang ada di rumah masing-masing.

"Seperti AC atau kulkas akan berbeda dengan kondisi awal atau pada saat nyala, secara teknikal meteran itu tidak ada perubahan apapun hanya mengukur penggunaan yang ada," ujarnya.

Adapun kata Ari, beberapa wilayah memang tidak mengalami pemadaman karena menjadi prioritas, seperti rumah sakit (RS)

"Jalur RS dan kondisi objek fital itu kita prioritaskan, prioritasnya itu tidak bisa kita pilah hanya RS itu saja, tapi pasti dengan jalurnya," jelasnya.

"Kalau seumpama ada daerah lain yang dirasa tidak padam mungkin bisa di cek kalau mereka mumgkin menggunakan genset," tambah Ari.

Danny marah

Dua bulan terakhir, Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya Kota Makassar, sering mengalami pemadaman listrik bergilir atau mati lampu.

Hal ini tidak hanya membuat jengkel masyarakat, namun juga pejabat pemerintah.

Termasuk Wali Kota Makassar, Danny Pomanto.

Puncak kemarahan Wali Kota saat SMPN 8 Makassar terbakar pada 31 Oktober lalu diduga akibat kipas angin korslet usai mati lampu, disusul mati lampu saat Danny sedang membacakan sambutan pada perayaan HUT ke-416 Kota Makassar di Center Poin of Indonesia (CPI), Kamis (2/11/2023) malam.

Danny mengatakan akan menuntut PLN karena SMPN 8 terbakar lalu menuding mati lampu saat HUT Kota Makassar sebagai kesengajaan.

Menanggapi kemarahan Danny Pomanto, PLN Sulawesi Selatan, Tenggara, Barat (Sulselrabar) menyampaikan permintaan maaf.

"Untuk pernyataan pak wali kota, pertama kami ucapkan berbelasungkawa dan berduka cita atas semua kejadian di Kota Makassar," kata Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif, saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (4/11/2023).

Ahmad mengatakan, PLN membuka ruang untuk mendiskusikan persoalan saat ini.

"Kami membuka ruang sebesar-besar untuk berdiskusi dan berdialog mencari jalan yang terbaik, tentunya PLN akan mengikuti dan senantiasa mengikuti aturan," ujarnya. 

PLN Sulselrabar, kata Ahmad, meminta maaf atas pemadaman bergilir yang masih berlangsung, bahkan dalam sepekan terakhir durasinya meningkat dari 3 jama menjadi 4 jam sekali mati lampu.

Musim kemarau dibarengi fenomena El Nino, lanjunya, mempengaruhi kerja beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) milik PLN Sulselrabar.

"(Akibat kemarau), Debit air di PLTA-PLTA itu semakin berdampak. Jadi awalnya kita bisa menyuplai (listrik) dari PLTA itu sampai 850 megawatt tapi sekarang itu sekitar 200 megawatt saja," terang Ahmad.

"Karena kondisi listrik Sulawesi Selatan itu 30 persen disuplai dengan air," sambungnya.

Selain berpengaruh pada sumber listrik di sektor air, dampak El Nino kata dia juga berpengaruh pada sumber listrik tenaga angin.

"Selain terhadap PLTA kami, PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) kami juga demikian akibat kondisi El Nino ini, seperti di PLTB Sidrap dan Jeneponto," jelas Ahmad.

Normalnya, PLTB hasilkan 140 megawatt, sekarang hanya 20 sampai 30 megawatt.

Ahmad menambahkan, kondisi kelistrikan di wilayah Sulselrabar tahun 2023 terparah dalam beberapa tahun terakhir. 

"Memang (tahun) ini terparah, karena tahun-tahun kemarin itu PLTU dan PLTB kami itu tidak sampai mengalami penurunan seperti ini," tuturnya.

Pihaknya pun mengaku telah melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di daerah aliran sungai.

Tujuannya agar memancing hujan turun di aliran sungai sumber listrik PLN. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved