Satu Keluarga Tewas Tertabrak
Keluarga Kecewa ke RSUD Syekh Yusuf Gowa, Norma Korban Kecelakaan Maut Hanya Diinfus
Pagi di Jl Poros Malino, Gowa, Sulsel itu mestinya berjalan seperti biasa bagi keluarga kecil Akbar Dani Saputra.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Edi Sumardi
Ringkasan Berita:Keluarga Norma (38) mengeluhkan lambatnya penanganan medis di RSUD Syekh Yusuf Gowa setelah kecelakaan yang menewaskan suami dan anaknya.Mereka menyebut Norma hanya diberi infus tanpa tindakan lanjutan, sementara rujukan ke rumah sakit lain berjalan sangat lama.Kondisinya memburuk dan ia meninggal sebelum pukul 15.00 Wita.Keluarga marah dan menilai penanganan tidak optimal. Konfirmasi ke pihak rumah sakit masih diupayakan.
SUNGGUMINASA, TRIBUN-TIMUR.COM - Pagi di Jl Poros Malino, Gowa, Sulsel itu mestinya berjalan seperti biasa bagi keluarga kecil Akbar Dani Saputra.
Namun kecelakaan yang merenggut nyawa Akbar dan putranya, Nurhan Afkar Fadil, lalu disusul Norma (istri Akbar, ibunda Nurhan) berubah menjadi awan gelap yang tak kunjung sirna.
Norma meninggal setelah dilarikan ke IGD RSUD Syekh Yusuf Gowa di Sungguminasa, sekitar pukul 08.00 Wita, Jumat (14/11/2025).
Tubuhnya penuh luka, tulang diduga patah, dan internal yang disebut keluarga menunjukkan tanda-tanda cedera serius.
Namun harapan itu perlahan berubah menjadi kecemasan, lalu kemarahan.
Di rumah duka, Jl Poros Malino, keluarga mengingat betul bagaimana mereka menunggu, menanti tindakan medis yang mereka yakini akan menentukan hidup dan mati Norma.
Mereka menyebut selama berjam-jam Norma hanya dipasangi infus dan dibersihkan luka luarnya — tanpa penanganan lanjutan.
“Kami kecewa, cuma diinfus dan dibersihkan lukanya. Tidak ada tindakan lain,” ujar salah satu anggota keluarga, suaranya bergetar menahan emosi.
Keluarga menilai kondisi Norma cukup parah untuk mendapat tindakan cepat.
Namun alih-alih prosedur darurat, mereka justru dihadapkan pada informasi bahwa pasien akan dirujuk ke rumah sakit lain.
Proses rujukan itu, menurut mereka, berjalan sangat lambat.
“Katanya mau dirujuk, tapi lama sekali. Kalau memang parah, kenapa tidak ditangani dulu di sini? Kenapa harus menunggu persetujuan lama begitu?” ucap kerabat lainnya.
Situasi di IGD sempat memanas. Keluarga yang panik dan dirundung duka merasa Norma tak menerima penanganan sebagaimana mestinya.
Mereka mengaku sempat meluapkan emosi kepada petugas, berharap proses dapat dipercepat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251114-Korban-kecelakaan-di-Gowa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.