Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Hasil Survei 8 Lembaga: Anies, Ganjar, Prabowo

Pasangan Prabowo-Gibran unggul di Jawa dengan presentase 40 persen mengungguli pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud tentunya.

Kolase Tribun Timur/ Sanovra JR
Tiga Bacapres Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam satu forum bersama Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7/2023) lalu. 

Namun, paslon Prabowo-Gibran berhasil memperoleh dukungan sebesar 30,1 persen.

Probabilitas angka elektabilitas ini akan terus meningkat di Jawa Tengah," katanya.

Dia mengatakan mengatakan pasangan Prabowo-Gibran juga paling berpotensi mendapatkan suara dari Gen Z, Gen Y (milenial), Gen X, dan Baby Boomers.

“Seperti kita ketahui kelompok usia Gen Z dan Gen Y (milenial) mendominasi DPT Pemilu 2024,” katanya.

“Di samping faktor Gibran sebagai bagian dari generasi Y (milenial), faktor Prabowo sendiri juga menjadi magnet politik bagi generasi muda tersebut, di mana saat ini ia jauh lebih terbuka, ramah, sopan santun, merangkul dan jauh lebih bijaksana dibandingkan masa lalu,” ujarnya.

Survei Charta Politika

Hasil survei Charta Politika pada 26-31 Oktober 2023 menunjukkan, hampir separuh responden atau 48,9 persen responden menganggap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tidak pantas untuk menjadi calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2024.

"Kita tanyakan lebih lanjut kepantasan Gibran Rakabuming menjadi cawapres, 48,9 persen menyatakan tidak pantas, dan ada 38,2 persen yang menyatakan pantas," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Senin (6/11/2023).

Yunarto menuturkan, dari mereka yang menganggap Gibran tak pantas jadi cawapres, mayoritas atau 55,4 persen di antaranya menilai Gibran masih terlalu muda dan belum terlalu punya pengalaman menjadi pejabat publik.

Seperti diketahui, Gibran baru menjabat sebagai wali kota Solo selama kurang dari 3 tahun sebelum memutuskan maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

Menurut Yunarto, hal itu berbeda dengan yang dialami oleh Presiden Joko Widodo, ayah Gibran.

Sebelum maju pada Pilpres 2014, Jokowi sudah punya pengalaman hampir dua periode memimpin Solo dan pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Yunarto melanjutkan, ada 26,7 persen responden yang merasa Gibran tidak pantas karena bagian dari praktik politik dinasti.

"Ada 12,4 persen dengan bahasa yang lebih negatif lagi tone-nya bahwa majunya Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden merupakan bentuk nyata penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Joko Widodo," kata dia.

Kemudian, ada 3,2 persen yang menganggap Gibran tak pantas jadi cawapres karena dianggap ambisius dan tidak punya loyalitas terhadap partai politik, sedangkan 2,3 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved