Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tokoh Sulsel di TKN Prabowo

6 Tokoh Sulsel Masuk TKN Prabowo-Gibran : Eks Menteri, Pengusaha Hingga Aktivis HMI Unhas

Setidaknya ada enam nama yang bergabung dalam struktur TKN Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 diantaranya Erwin Aksa, Arif Rosyid hingga Fahri Bachdim

|
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Alfian
kolase tribun timur
Tokoh Sulsel di Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. (dari kiri atas) Erwin Aksa, Supriansa, Andi Alfian Mallarangeng, Anis Matta, Fahri Bachmid, dan Arif Rosyid Hasan. 

Erwin Aksa mewakili Partai Golkar.

Di DPP Golkar, Erwin Aksa menjabat Wakil Ketua Umum bidang penggalangan strategis.

Erwin dipercaya menjabat Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis sejak Senin (27/9/2021) lalu.

Erwin Aksa merupakan salah satu pebisnis muda ternama asal Sulawesi Selatan. 

Ia pernah menjabat Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Memimpin perusahaan sejak muda dengan hasil yang positif, Erwin meraih sejumlah penghargaan.

Antara lain Young Entrepreneur of The Year 2009, Asia Pacific Entrepreneur Award (APEA) 2009 dan Finalis Ernst&Young (EY) Entrepreneur of The Year 2010.

Dia terlibat aktif dalam sejumlah organisasi sejak usia muda.

Baik organisasi bisnis, sosial, olahraga hingga politik, baik di kancah domestik maupun regional dan internasional.

Erwin Aksa lahir di Makassar, Sulawesi Selatan 7 Desember 1975.

Ia adalah putra pasangan Aksa Mahmud dan Ramlah. 

Ayahnya pendiri Bosowa Group. Sementara ibunya adik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

4. Supriansa

Supriasa adalah anggota Komisi III DPR RI bidang hukum dan HAM dari Fraksi Partai Golkar.

Ia terpilih pada Pemilu 2019 lalu.

Sebelumnya Supriansa adalah Wakil Bupati Soppeng periode 2016-2018 mendampingi Andi Kaswadi Razak.

Ia mengundurkan diri dari kursi 02 Soppeng saat maju caleg DPR RI di Pemilu 2019 lalu.

Dalam struktur TKN Prabowo-Gibran, Supriansa dipercaya Wakil Komandan Hukum dan Adovokasi (Encho).

Komandan Echo dipercayakan kepada Politisi Demokrat Hinca Pandjaitan.

Supriansa mewakili Partai Golkar.

Di partai beringin rindang, Suprinsa dipercaya menjabat Ketua Badan Advokasi Hukum dan HAM DPP Partai Golkar.

5. Arief Rosyid Hasan

Keempat ada nama Muhammad Arief Rosyid Hasan.

Mantan Ketua Umum PB HMI itu dipercaya menjabat Komandan Pemilih Muda Prabowo-Gibran.

Muhammad Arief Rosyid Hasan, lahir pada 4 September 1986, di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan.

Arief merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas) 2010.

Ia juga berhasil meraih gelar Master Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia (UI) pada 2014.

Sejak menjadi mahasiswa Unhas, Arief sudah aktif di sejumlah organisasi.

Di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa dokter gigi, ia mendedikasikan waktunya menjadi relawan sosial dan medis bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Tak hanya itu, Arief bahkan bersedia menunda waktu wisudanya selama sembilan bulan untuk menyelesaikan tugasnya di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Keaktifan Arief di HMI membuatnya dipercaya menjadi Ketua Umum PB HMI lewat kongres yang digelar di tahun 2013.

6. Fahri Bachdim

Dr. Fahri Bachmid, S.H., M.H. (lahir 29 Agustus 1977), adalah seorang Advokat dan Akademisi yang memfokuskan bidang keahliannya pada Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara, dan Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Ia menduduki jabatan dosen di Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia dan diakui sebagai intelektual di Indonesia.

Fahri Bachmid menggabungkan profesinya sebagai pengacara dan konsultan hukum yang memberikan layanannya kepada beragam pihak, termasuk pemerintah, perusahaan, serta lembaga hukum publik dan swasta.

Ia memiliki sejarah panjang dalam praktik hukum yang mencakup berbagai aspek hukum yang berkaitan dengan tata negara dan administrasi.

Selain berfokus pada praktik hukumnya, Fahri Bachmid juga aktif terlibat dalam sejumlah organisasi tingkat nasional.

Ia menjadi bagian dari Pengurus Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN PERADI) dan Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara Indonesia (APHTN-HAN).

Kontribusinya juga terlihat dalam Asosiasi Doktor Ilmu Hukum Indonesia (ADHI), Masyarakat Hukum Tata Negara Muhammadiyah (MAHUTAMA), Asosiasi Pengajar Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (APHAMK), Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), dan Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI), serta berbagai organisasi lainnya.

Prestasi akademiknya yang mencolok terbukti ketika Fahri Bachmid dianugerahi gelar Wisudawan Terbaik Program Pascasarjana Doktor Ilmu Hukum Universitas Muslim Indonesia Makassar pada tahun 2019.

Selain menjadi seorang pengacara dan akademisi yang berkualifikasi tinggi, Fahri Bachmid juga memiliki pengalaman dalam menangani kasus penting.

Pada periode yang sama, ia bertindak sebagai Kuasa Hukum Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, yaitu Ir. H. Joko Widodo dan Prof. Dr. (HC) KH. Ma’ruf Amin, dalam sengketa Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (PHPU) di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Dalam tugasnya, ia berkolaborasi dengan Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc.

Dr. Fahri Bachmid, S.H., M.H., adalah sosok yang memadukan dengan luar biasa antara karier akademik dan praktik hukum yang sukses, menjadikannya salah satu tokoh penting dalam bidang hukum di Indonesia.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved