Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tokoh Sulsel di TKN Prabowo

6 Tokoh Sulsel Masuk TKN Prabowo-Gibran : Eks Menteri, Pengusaha Hingga Aktivis HMI Unhas

Setidaknya ada enam nama yang bergabung dalam struktur TKN Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 diantaranya Erwin Aksa, Arif Rosyid hingga Fahri Bachdim

|
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Alfian
kolase tribun timur
Tokoh Sulsel di Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. (dari kiri atas) Erwin Aksa, Supriansa, Andi Alfian Mallarangeng, Anis Matta, Fahri Bachmid, dan Arif Rosyid Hasan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Komposisi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi diumumkan, Senin (6/11/2023) di Hotel Grand Kemang Jakarta. 

Deretan tokoh asal Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk dalam komposisi TKN Prabowo-Gibran.

Setidaknya ada enam nama yang bergabung dalam struktur TKN Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Semisal, Ketua Umum Gelora Anis Matta.

Politisi kelahiran Kabupaten Bone 7 Desember 1968 ini dipercayakan jadi Wakil Ketua Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran.

Lalu, ada Wakil Ketua DPP Golkar, Erwin Aksa.

Erwin Aksa dimandatkan sebagai Wakil Ketua Umum TPN Prabowo-Gibran.

Selain itu, Anggota DPR RI Fraksi Golkar Supriansa juga masuk dalam komposisi TKN.

Mantan Wakil Bupati Soppeng dipercayakan menjabat sebagai Wakil Komandan Echo TKN Prabowo-Gibran.

Baca juga: Sosok Arief Rosyid Ketua Pemilih Muda Prabowo-Gibran: Dokter Asal Makassar, Dulu Dipecat Jusuf Kalla

Tak ketinggalan, Pakar Hukum Tata Negara dan Konstitusi Universitas Muslim Indonesia Makassar (UMI) Fahri Bachmid.

Fahri Bachmid dimandatkan jadi Wakil Komandan Delta (Supporting) TKN Prabowo-Gibran.

Prabowo-Gibran juga merekrut mantan Ketua PB HMI Muhammad Arif Rosyid Hasan.

Arif Rosyid Hasan dipercayakan jadi Komandan Pemilih Muda Prabowo-Gibran.

Terakhir, Andi Alfian Mallarangeng.

Andi Alfian Mallarangeng sebagai dewan penasehat TKN Prabowo-Gibran.

Saat ini Andi Alfian Mallarangeng menjabat Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Dia pernah dipercayakan jadi Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.

Ketua TKN Prabowo Gibran, Rosan Roeslani menyampaikan, tokoh-tokoh yang masuk dalam TKN berdasarkan hasil dengar aspirasi dari berbagai kalangan.

"Kita berusaha merangkum dari semua kalangan dari kaum santri, kaum muda, dan tokoh tokoh senior dan relawan. Tentunya dari unsur partai dan lain lain. Diharapkan bisa menjadi kontribusi yang positif dalam pesta demokrasi ini," kata Rosan usai pengumuman nama-nama yang masuk struktur TKN Prabowo-Gibran.

Ia menyebutkan, tim TKN nantinya harus menjalankan tugas dan fungsinya dengan menjunjun tinggi persatuan dan kesatuan.

"Tim TKN harus menjalankan tugas dan fungsinya menyampaikan aura positif yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan," 

"Oleh sebab itu karena apa, karena masa depan bangsa ini ada di tangan kaum muda," lanjutnya.

Untuk itu, Rosan berharap, pesta demokrasi kali ini harus bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk menuju Indonesia Emas 2024.

"Pesta demokrasi ini harus memberikan pembelajaran bagi kita semua dan contoh kepada dunia bahwa Indonesia negara demokrasi bisa menjalankan pesta demokrasi dengan baik dan benar," jelasnya.

Berikut profil dan jabatan 4 tokoh Sulsel itu di TPN Prabowo:

1. Anis Matta

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta masuk dewan pengarah TPN Prabowo-Gibran.

Anis Matta mewakili Gelora sebagai parpol Koalisi Indonesia Maju.

Ia lahir di Bone Sulsel 7 Desember 1968.

Muhammad Anis Matta adalah politikus Indonesia yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia.

Sebelumnya, Anis adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera dan Wakil Ketua DPR RI Bidang Ekonomi dan Keuangan.

Masa kecil dan remaja Anis dilalui di beberapa daerah di Indonesia Timur.

Lahir di Bone, sekolah dasar dilaluinya di SD Katolik Mathias I di Tual, Maluku Tenggara, kembali ke Bone dan lulus dari SD Inpres Welado, Bone.

Ia lalu masuk pondok pesantren pada usia SMP-SMA di Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Gombara, Makassar.

2. Andi Alfian Mallarangeng

Kedua ada nama Andi Alfian Mallarangeng sebagai dewan penasehat.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden SBY itu mewakili Partai Demokrat.

Saat ini Andi Alfian Mallarangeng menjabat Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Ia lahir di Makassar 14 Maret 1963.

Rumpun keluarganya berasal dari Kota Parepare Sulsel.

Ayahnya, Andi Mallarangeng Sr. (1936-1972) adalah wali kota Parepare yang menjadi wali kota pada usia 32 tahun.

Ayahnya meninggal dunia pada usia 36 tahun, ketika Andi junior berusia 9 tahun.

Sejak itu, ibunya, Andi Asni Patoppoi dan kakeknya, Andi Patoppoi (1910-1977), Mantan Bupati Grobogan, Jawa Tengah dan juga Bupati Bone, Sulawesi Selatan yang membesarkannya.

3. Erwin Aksa

Ketiga ada nama Erwin Aksa sebagai Wakil Ketua Umum TPN Prabowo.

Erwin Aksa mewakili Partai Golkar.

Di DPP Golkar, Erwin Aksa menjabat Wakil Ketua Umum bidang penggalangan strategis.

Erwin dipercaya menjabat Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis sejak Senin (27/9/2021) lalu.

Erwin Aksa merupakan salah satu pebisnis muda ternama asal Sulawesi Selatan. 

Ia pernah menjabat Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Memimpin perusahaan sejak muda dengan hasil yang positif, Erwin meraih sejumlah penghargaan.

Antara lain Young Entrepreneur of The Year 2009, Asia Pacific Entrepreneur Award (APEA) 2009 dan Finalis Ernst&Young (EY) Entrepreneur of The Year 2010.

Dia terlibat aktif dalam sejumlah organisasi sejak usia muda.

Baik organisasi bisnis, sosial, olahraga hingga politik, baik di kancah domestik maupun regional dan internasional.

Erwin Aksa lahir di Makassar, Sulawesi Selatan 7 Desember 1975.

Ia adalah putra pasangan Aksa Mahmud dan Ramlah. 

Ayahnya pendiri Bosowa Group. Sementara ibunya adik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

4. Supriansa

Supriasa adalah anggota Komisi III DPR RI bidang hukum dan HAM dari Fraksi Partai Golkar.

Ia terpilih pada Pemilu 2019 lalu.

Sebelumnya Supriansa adalah Wakil Bupati Soppeng periode 2016-2018 mendampingi Andi Kaswadi Razak.

Ia mengundurkan diri dari kursi 02 Soppeng saat maju caleg DPR RI di Pemilu 2019 lalu.

Dalam struktur TKN Prabowo-Gibran, Supriansa dipercaya Wakil Komandan Hukum dan Adovokasi (Encho).

Komandan Echo dipercayakan kepada Politisi Demokrat Hinca Pandjaitan.

Supriansa mewakili Partai Golkar.

Di partai beringin rindang, Suprinsa dipercaya menjabat Ketua Badan Advokasi Hukum dan HAM DPP Partai Golkar.

5. Arief Rosyid Hasan

Keempat ada nama Muhammad Arief Rosyid Hasan.

Mantan Ketua Umum PB HMI itu dipercaya menjabat Komandan Pemilih Muda Prabowo-Gibran.

Muhammad Arief Rosyid Hasan, lahir pada 4 September 1986, di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan.

Arief merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas) 2010.

Ia juga berhasil meraih gelar Master Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia (UI) pada 2014.

Sejak menjadi mahasiswa Unhas, Arief sudah aktif di sejumlah organisasi.

Di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa dokter gigi, ia mendedikasikan waktunya menjadi relawan sosial dan medis bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Tak hanya itu, Arief bahkan bersedia menunda waktu wisudanya selama sembilan bulan untuk menyelesaikan tugasnya di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Keaktifan Arief di HMI membuatnya dipercaya menjadi Ketua Umum PB HMI lewat kongres yang digelar di tahun 2013.

6. Fahri Bachdim

Dr. Fahri Bachmid, S.H., M.H. (lahir 29 Agustus 1977), adalah seorang Advokat dan Akademisi yang memfokuskan bidang keahliannya pada Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara, dan Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Ia menduduki jabatan dosen di Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia dan diakui sebagai intelektual di Indonesia.

Fahri Bachmid menggabungkan profesinya sebagai pengacara dan konsultan hukum yang memberikan layanannya kepada beragam pihak, termasuk pemerintah, perusahaan, serta lembaga hukum publik dan swasta.

Ia memiliki sejarah panjang dalam praktik hukum yang mencakup berbagai aspek hukum yang berkaitan dengan tata negara dan administrasi.

Selain berfokus pada praktik hukumnya, Fahri Bachmid juga aktif terlibat dalam sejumlah organisasi tingkat nasional.

Ia menjadi bagian dari Pengurus Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN PERADI) dan Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara Indonesia (APHTN-HAN).

Kontribusinya juga terlihat dalam Asosiasi Doktor Ilmu Hukum Indonesia (ADHI), Masyarakat Hukum Tata Negara Muhammadiyah (MAHUTAMA), Asosiasi Pengajar Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (APHAMK), Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), dan Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI), serta berbagai organisasi lainnya.

Prestasi akademiknya yang mencolok terbukti ketika Fahri Bachmid dianugerahi gelar Wisudawan Terbaik Program Pascasarjana Doktor Ilmu Hukum Universitas Muslim Indonesia Makassar pada tahun 2019.

Selain menjadi seorang pengacara dan akademisi yang berkualifikasi tinggi, Fahri Bachmid juga memiliki pengalaman dalam menangani kasus penting.

Pada periode yang sama, ia bertindak sebagai Kuasa Hukum Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, yaitu Ir. H. Joko Widodo dan Prof. Dr. (HC) KH. Ma’ruf Amin, dalam sengketa Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (PHPU) di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Dalam tugasnya, ia berkolaborasi dengan Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc.

Dr. Fahri Bachmid, S.H., M.H., adalah sosok yang memadukan dengan luar biasa antara karier akademik dan praktik hukum yang sukses, menjadikannya salah satu tokoh penting dalam bidang hukum di Indonesia.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved