Headline Tribun Timur
Prof Sufirman Rahman Rektor UMI Hingga 2026
Direktur Pascasarjana UMI itu cuma pengganti antar waktu (PAW) Prof Basri Modding yang dicopot pada Selasa (10/10) lalu.
MAKASSAR, TRIBUN - Prof Sufirman Rahman (56) hanya menjabat Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) dua tahun atau hingga Juni 2026.
Direktur Pascasarjana UMI itu cuma pengganti antar waktu (PAW) Prof Basri Modding yang dicopot pada Selasa (10/10) lalu.
Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI, Prof Mansyur Ramly, menegaskan ini keputusan dari pengurus dan pembina Yayasan Wakaf UMI.
“Ini keputusan bahwa pemilihan rektor kali ini sifatnya PAW. Jadi ini menyelesaikan masa jabatan rektor lama,” tegas Mansyur Ramli saat menggelar jumpa pers di Menara UMI, Sabtu (4/11/2023).
Ketua Dewan Guru Besar UMI ini menambahkan, pemilihan rektor kemarin berjalan lancar dan baik. Mengapa? Karena sifat penjaringannya dan berdasarkan pertimbangan dari anggota senat.
Dengan pengalaman dimiliki rektor terpilih, menunjukkan karakter UMI yang semakin dewasa, meski mendapat banyak ujian.
Baca juga: Prof Zakir Sabara Hanya Raih 7 Suara di Pemilihan Rektor UMI: Tidak Ada Masalah!
“Ujian ini menjadi bekal yang baik sehingga kita semakin dewasa. Tadi tiga calon rektor memiliki keikhlasan dalam melanjutkan visi dan misi UMI,” jelasnya.
Sementara Ketua Yayasan UMI Prof Masrurah Mokhtar menegaskan sudah ada kriteria ditetapkan oleh Yayasan UMI untuk menjadi rektor.
“Menyangkut kriteria sudah kita tetapkan, ada kriteria untuk pembawa amanah kedepan,” katanya di Menara UMI, Sabtu (4/11/2023).
Namun, kriteria ditetapkan oleh Yayasan UMI paling utama adalah suara dari anggota senat yang memilih.
Baca juga: Prof Mansyur Ramli Tantang 3 Calon Rektor Bawa UMI Masuk World Clas University
“Tentunya kita memperhatikan suara dari anggota senat. Jadi disamping ada kriteria sudah disepakati juga ada menyangkut aspirasi teman-teman anggota senat,” katanya.
Berdasarkan hal itu, kata Prof Masrurah Mokhtar tentu UMI tidak lagi kerepotan dalam memilih rektor periode selanjutnya.
“Dengan adanya kriteria yang kami tetapkan tentunya kami tidak akan sulit lagi menetapkan rektor yang akan datang,” ujarnya.
Terpisah, Rektor UMI terpilih Sufirman Rahman mengaku bersyukur mendapat suara terbanyak pada pemilihan tersebut, yakni 53 dari 65 suara diperebutkan.
Prof Sufirman Rahman pun mengaku segera rombak beberapa sistem yang sebelumnya bermasalah.
“Sebetulnya siapapun pimpinan di UMI memang yang kita kembangkan adalah prinsip sinergitas,” katanya di Menara UMI.
Adapun, kata Prof Sufirman akan memandang dan menempatkan pengurus sesuai dengan bidang dan kompetensi dimilikinya.
“Jadi yang kita pandang tentu yang punya kompetensi dalam bidangnya, itu otomatis akan bersinergi kepada kepemimpinan yang ada,” ujarnya.
“Saya kira UMI yang rugi jika mereka punya kompetensi lalu kita tidak bersama-sama,” Sufirman menambahkan.
Selain kompetensi, sepanjang tidak ada perbuatan tercela dimiliki terhadap moral dan sebagainya, akan dipilih oleh dirinya.
Senat Akademik Universitas Muslim Indonesia (UMI) telah memilih tiga calon Rektor UMI dari lima bakal calon hasil penjaringan.
Ketiga nama calon rektor tersebut, yakni Prof La Ode Husen, Prof Sufirman Rahman, dan Prof Zakir Sabara H Wata.
Berdasarkan pemungutan suara oleh anggota senat, La Ode Husen raih satu suara, Sufirman Rahman meraih 53 suara, dan Zakir Sabara tujuh suara.
Sementara itu, dua calon yang sebelumnya di jaring, yakni Prof Hatta Fattah dan Dr Hanafi Ashad mengundurkan diri.
Pemungutan suara berlangsung di Menara UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sabtu (4/11/2023).
Ada 65 anggota senat memiliki hak suara, tapi hanya 62 datang memilih dan satu tidak menggunakan hak suaranya.
Hasil pemilihan ini selanjutnya diserahkan kepada Yayasan Wakaf UMI, Senin, 6 November 2023.
Pengurus Yayasan Wakaf UMI kemudian mengajukan nama calon atau nama-nama calon rektor itu kepada Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI untuk mendapat persetujuan, Kamis, 9 November 2023.
SK rektor terpilih akan terbit pada Sabtu, 11 November 2023. Selanjutnya Rektor UMI akan dilantik pada Rabu, 15 November 2023.(renaldi cahyadi)
Prof Zakir Sabara, La Ode Husen Legowo
PROF Sufirman Rahman unggul pada pemilihan calon Rektor UMI pengganti Prof Basri Modding.
Sufirman meraih 53 suara, sementara dua rivalnya, yakni Prof Zakir Sabara H Wata meraih tujuh suara dan Prof La Ode Husen meraih satu suara.
Pemilihan calon rektor digelar di Menara UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sabtu (4/11/2023). Dari 65 pemilik hak suara, hanya 62 hadir dan satu orang memilih abstain.
Hasil pemilihan rektor ini selanjutnya diserahkan kepada Yayasan Wakaf UMI, Senin (6/11) besok.
Pengurus Yayasan Wakaf UMI kemudian mengajukan nama calon atau nama-nama calon rektor itu ke Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI untuk mendapatkan persetujuan, Kamis (9/11).
Sementara SK rektor terpilih terbit pada Sabtu (11/11). Rektor UMI terpilih baru dilantik Rabu (15/11/2023).
Menanggapi hasil pemilihan rektor UMI, Prof Zakir Sabara H Wata dan Prof La Ode Husen menilai hasil itu yang terbaik.
“Siapapun yang terpilih di UMI tetap yang terbaik untuk masa depan,” tegas Prof Zakir Sabara di Menara UMI, Sabtu (4/11/2023).
Adapun pada pemungutan suara itu, kata mantan Dekan FTI UMI ini, hal tersebut tidak ada masalah.
“Kita tidak ada masalah, selalu ada penyelesaian,” jelasnya.
Sementara itu, Prof La Ode Husen mengatakan mekanisme pemilihan UMI sangat demokratis dan berjalan lancar.
“Prinsipnya sama saja, mekanisme kepemimpinan di UMI itu sangat demokratis dan kita lihat tadi pakai prinsip jamaah,” ujarnya.
Sebelumnya, Yayasan Wakaf UMI mencopot Prof Basri Modding dari jabatan Rektor UMI periode tahun 2022-2026.
Pencopotan ini terkait dengan masalah internal kampus UMI. Selanjutnya, Prof Sufirman sekaligus Direktur Program Pascasarjana UMI akan diangkat sebagai Plt Rektor UMI.
Dalam undangan penyerahan diterima, seremoni penyerahan SK di Aula Fakultas Kedokteran UMI, kampus UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (10/10), pukul 10.00 Wita.
Ketua Yayasan Wakaf UMI Prof Masrurah Mokhtar menandatangani undangan penyerahan SK.
Diketahui, Prof Basri Modding dilantik sebagai rektor periode kedua pada Senin (27/6/2022).
Itu artinya, dia baru 1 tahun 3 bulan menjabat Rektor UMI dan selanjutnya dicopot.
Prof Masrurah Mokhtar melantik Prof Sufirman Rahman jadi Plt Rektor UMI.
Pelantikan di Aula lantai 2 Fakultas Kedokteran UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (10/10/2023).
Pelantikan dihadiri pengurus YW UMI, tim pencari fakta UMI, asisten direktur pascasarjana, dan tamu undangan lainnya.
Rektor UMI yang dinonaktifkan, Prof Basri Modding tidak menghadiri acara pelantikan tersebut.
Begitu pun dengan para wakil rektor yang tidak terlihat dalam acara pelantikan.
Prof Masrurah Mokhtar mengatakan bahwa tidak ada pencopotan rektor, melainkan pemberhentian sementara.
Pemberhentian sementara dilakukan karena adanya masalah internal yang sedang didalami.
“Tidak ada pencopotan tetapi pemberhentian sementara, karena kita mau melakukan audit internal secara menurun, total, bebas maka dari itu kami nonaktifkan,” kata Prof Masrurah.
Kendati demikian, Prof Masrurah tidak merincikan masalah internal tersebut. Ia hanya menyebut bahwa terdapat temuan dari tim pencari fakta yang dibentuk.
“Banyak hal (menjadi temuan dari Rektor Basri Modding), kami belum bisa ungkapkan sekarang tetapi memang sudah terbukti dari tim pencari fakta,” katanya.(renaldi cahyadi)
HL TRIBUN TIMUR AHAD 5 NOVEMBER 2023. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.