Prof Zakir Sabara Hanya Raih 7 Suara di Pemilihan Rektor UMI: Tidak Ada Masalah!

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dua calon rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) mendapat suara rendah saat pemungutan suara anggota senat UMI.

Ialah Prof Zakir Sabara mendapat tujuh suara dan Prof La Ode Husen satu suara. 

Suara terbanyak didapatkan Prof Sufirman Rahman yakni 53. 

Sebanyak 65 anggota senat memiliki hak suara, namun hanya 62 datang memilih dan satu tak menggunakan hak suaranya.

Meski mendapat suara rendah dalam pemungutan suara, namun mereka tak berkecil hati.

"Siapapun yang terpilih di UMI tetap yang terbaik untuk masa depan," kata Prof Zakir Sabara setelah Pres conference di Menara UMI lantai 9, Sabtu (4/11/23).

Adapun kata dia, dalam pemungutan suara itu tak ada masalah terjadi.

Baca juga: Prof Mansyur Ramli Tantang 3 Calon Rektor Bawa UMI Masuk World Clas University

"Kita tidak ada masalah, selalu ada penyelesaian," ujarnya.

Sementara itu, Prof La Ode Husen mengatakan, mekanisme pemilihan UMI sangat demokratis.

"Prinsipnya sama saja mekanisme kepemimpinan di UMI itu sangat demokratis dan kita lihat tadi pakai prinsip jamaah," singkatnya.

Rencananya pemberian nama calon tersebut akan dilakukan 6 November mendatang.

Sementara itu untuk pelatikan rektor terpilih akan dilakukan pada 15 November mendatang.

Rektor Terpilih UMI Hanya Menjabat 2 Tahun, Lanjutkan Tugas Prof Basri Modding

Rektor terpilih Universitas Muslim Indonesia (UMI) hanya akan menjabat selama dua tahun. 

Ia akan melanjutkan periode yang ditinggalkan rektor sebelumnya, Prof Basri Modding.