Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Golkar Sesumbar Prabowo-Gibran Sapu Bersih Suara di Jawa, Syaratnya Ridwan Kamil - Khofifah Gabung!

Keinginan pasangan Prabowo-Gibran mendominasi perolehan suara di Pulau Jawa pada Pilpres 2024 tentu juga menjadi harapan AMIN dan Ganjar-Mahfud.

Editor: Alfian
ist
Khofifah Indar Parawansah dan Ridwan Kamil dilirik pasangan Prabowo-Gibran masuk dalam Tim Kemenangan Nasional (TKN) pada Pilpres 2024. 

Tetapi situasi politik masih menunjukkan adanya ketidakadilan.

"Suatu hal yang mendapat respons sangat luas dari masyarakat, terlebih sebelumnya Bapak Presiden mengumpulkan para PJ, ya, dan kemudian memberikan berbagai arahan bahwa seluruh pejabat gubernur dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya," sambung Hasto dikutip dari WartaKotalive.com.

"Tapi terjadi kejadian yang menurut kami tidak perlu dilakukan, karena terjadinya politik diskriminasi," jelasnya.

Menurutnya, penurunan baliho tersebut melukai hak untuk menyatakan pendapat secara bebas dalam demokrasi.

Pasalnya, atribut tersebut telah dipasang karena PDIP dan pasangan calon tersebut adalah peserta resmi pemilu yang telah dicatat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Baliho Pak Ganjar-Mahfud, itu turun dan mencederai rasa keadilan," terang Hasto.

Terkait penurunan baliho tersebut, calon presiden potensial, Ganjar Pranowo, juga telah memberikan tanggapan.

Ganjar menyatakan kebingungannya mengenai alasan di balik penggundulan baliho bersama Mahfud MD, terutama ketika Jokowi melakukan kunjungan kerja.

"Saya lagi coba bertanya-tanya kenapa dicopot,” ungkap Ganjar dikutip dari Tribun-Bali.com.

Hal ini disampaikannya selepas menghadiri Mukernas ke-V Persada di Prama Beach Hotel, Bali pada Rabu (1/11/2023) siang.

Pria berusia 55 tahun itu berpendapat, apabila memang baliho itu melanggar aturan, maka dia mempersilakan untuk dicopot.

Namun, jika baliho itu dipasang tanpa melanggar aturan, Ganjar meminta supaya segenap pihak tak perlu berlebihan menindaklanjuti baliho tersebut.

“Kalau memang ada yang melanggar silahkan dicopot. Kalau tidak ada yang melanggar, sebaiknya tidak perlu berlebihan,” tuturnya.

Sementara itu, Mahfud MD cenderung tak banyak memberikan komentar perihal pencopotan baliho tersebut.

Ketika ditanya wartawan, Mahfud hanya menggelengkan kepalanya sambil bertolak pinggang lalu menyatakan bahwa hal tersebut tidak penting.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved