Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Hubungan PDIP - Jokowi 'Memanas' Hasto Kecam Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot tapi Prabowo-Gibran Tidak

Terungkap bahwa baliho pasangan Ganjar-Mahfud diturunkan saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Bali pada Selasa (31/10/2023).

Editor: Alfian

TRIBUN-TIMUR.COM - Baliho Ganjar Pranowo - Mahfud MD di Bali dicopot bikin Sekjend PDIP Hasto Krisyanto bereaksi hingga menyinggung Jokowi dan pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Terungkap bahwa baliho pasangan Ganjar-Mahfud diturunkan saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Bali pada Selasa (31/10/2023).

Hasto kemudian membandingkan situasi ini dengan kunjungan Presiden Jokowi ke Sumatera Barat.

Ketika Jokowi berkunjung ke Sumatera Barat, spanduk pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka tetap dipasang tanpa diturunkan.

"Apa yang terjadi dengan kehadiran Bapak Presiden di Sumatera Barat, dengan yang terjadi di Bali, ternyata dua hal yang sangat kontradiktif," ujar Hasto dalam jumpa pers di Gedung High End, Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Dalam kesempatan itu, Hasto juga membahas isu politik diskriminasi yang terjadi.

Baca juga: Khofifah Diperebutkan Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran, AMIN Pede Menang 60 Persen di Jatim

Baca juga: Putusan Mahkamah Konstitusi Tidak Sah? KPU Bisa Tolak Gibran Sebagai Cawapres Pendamping Prabowo

Menurutnya, meskipun Jokowi telah memberikan arahan kepada PJ kepala daerah agar tidak memihak salah satu calon dalam Pilpres 2024 mendatang.

Tetapi situasi politik masih menunjukkan adanya ketidakadilan.

"Suatu hal yang mendapat respons sangat luas dari masyarakat, terlebih sebelumnya Bapak Presiden mengumpulkan para PJ, ya, dan kemudian memberikan berbagai arahan bahwa seluruh pejabat gubernur dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya," sambung Hasto dikutip dari WartaKotalive.com.

"Tapi terjadi kejadian yang menurut kami tidak perlu dilakukan, karena terjadinya politik diskriminasi," jelasnya.

Menurutnya, penurunan baliho tersebut melukai hak untuk menyatakan pendapat secara bebas dalam demokrasi.

Pasalnya, atribut tersebut telah dipasang karena PDIP dan pasangan calon tersebut adalah peserta resmi pemilu yang telah dicatat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Baliho Pak Ganjar-Mahfud, itu turun dan mencederai rasa keadilan," terang Hasto.

Terkait penurunan baliho tersebut, calon presiden potensial, Ganjar Pranowo, juga telah memberikan tanggapan.

Ganjar menyatakan kebingungannya mengenai alasan di balik penggundulan baliho bersama Mahfud MD, terutama ketika Jokowi melakukan kunjungan kerja.

"Saya lagi coba bertanya-tanya kenapa dicopot,” ungkap Ganjar dikutip dari Tribun-Bali.com.

Hal ini disampaikannya selepas menghadiri Mukernas ke-V Persada di Prama Beach Hotel, Bali pada Rabu (1/11/2023) siang.

Pria berusia 55 tahun itu berpendapat, apabila memang baliho itu melanggar aturan, maka dia mempersilakan untuk dicopot.

Namun, jika baliho itu dipasang tanpa melanggar aturan, Ganjar meminta supaya segenap pihak tak perlu berlebihan menindaklanjuti baliho tersebut.

“Kalau memang ada yang melanggar silahkan dicopot. Kalau tidak ada yang melanggar, sebaiknya tidak perlu berlebihan,” tuturnya.

Sementara itu, Mahfud MD cenderung tak banyak memberikan komentar perihal pencopotan baliho tersebut.

Ketika ditanya wartawan, Mahfud hanya menggelengkan kepalanya sambil bertolak pinggang lalu menyatakan bahwa hal tersebut tidak penting.

"Enggak penting," kata Mahfud secara singkat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Rabu (1/11/2023), dikutip dari Kompas.com.

Pria yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu tidak memberikan komentar lebih lanjut.

Mahfud MD kemudian masuk ke dalam mobil untuk meninggalkan Kantor Kemenko Polhukam.

Baliho Kembali Dipasang

Kini, baliho-baliho mengenai Pilpres 2024 kembali dipasang di Jalan SMKI Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, Rabu (1/11/2023).

Dilansir Tribun-Bali.com, baliho tersebut di antaranya adalah baliho Ganjar-Mahfud, baliho Prabowo dan calon legislatif (caleg), yang sempat diturunkan oleh Satpol PP Provinsi Bali.

Kemudian, tidak ada penggeseran sama sekali, posisi baliho yang terpasang sama seperti saat baliho tersebut sebelum diturunkan.

Meski begitu, bendera-bendera PDIP masih belum terlihat terpasang di sisi jalan.

Padahal sebelum kedatangan Presiden Jokowi, bendera partai berlambang banteng moncong putih itu terpasang di setiap beberapa meter di sepanjang jalan di depan Pasar Bulan.

Sementara itu, baliho-baliho yang sebelumnya dicopot telah dipasang kembali selepas Jokowi meninggalkan Pasar Bulan.

Hal itu disampaikan oleh seorang tukang parkir di Pasar Bulan yang bernama Anak Agung Gede Putra.

"Dipasangnya kemarin, pas Pak Jokowi pergi, langsung dipasang lagi. Dipasang sama yang tadinya menurunkan," ujarnya, dilansir Tribun-Bali.com.(*)

(Tribunnews.com/Deni/Fersianus Waku)(WartaKotalive.com/Yolanda Putri Dewanti)(TribunBali.com/Ida Bagus Putu Mahendra/I Wayan Eri Gunarta)(Kompas.com/Ardhito Ramadhan)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved