Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kepala Kemenag Gowa Guru dan Santri Tanam 1000 Bibit Pinus di Kaki Gunung Lompobattang - Bawakaraeng

Bibit pinus adalah sumbangan dari dinas lingkungan hidup kabupaten Gowa dan hasil pembibitan di Ponpes Tarbiyah Amal Jamaatul Permata Al Amin.

Editor: Alfian
ist
Penanaman bibit pinus (Casuarina equisetifolia / Mercussi) di kompleks Pondok Pesantren Markaz Tarbiyah Amal Jamaatul Permata Al Amin, Dusun Lembang Bu'ne, Cikoro, Desa Parang Bintolo, Kecamatan Tompobulu, sekitar 71 km tenggara Sungguminasa, Gowa, Minggu (29/10/2023) pagi. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MALAKAJI - “Kenapa hawa dan iklim di Malakaji ini sudah tak terasa dingin lagi..? Ini karena semakin banyak pohon pinus yang ditebang,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Gowa HM Aminuddin usai menanam bibit pinus (Casuarina equisetifolia / Mercussi) di kompleks Pondok Pesantren Markaz Tarbiyah Amal Jamaatul Permata Al Amin, Dusun Lembang Bu'ne, Cikoro, Desa Parang Bintolo, Kecamatan Tompobulu, sekitar 71 km tenggara Sungguminasa, Gowa, Minggu (29/10/2023) pagi.

Itulah, kenapa bersama kepala kantor urusan agama (KUA) dari kecamatan pedalaman Gowa, guru, siswa 20 madrasah, dan santri dari 2 ponpes dia menanam 1.000 bibit pinus.

Bibit pinus adalah sumbangan dari dinas lingkungan hidup kabupaten Gowa dan hasil pembibitan di Ponpes Tarbiyah Amal Jamaatul Permata Al Amin.

Penanaman pinus ini adalah rangkaian acara perkemahan dan outbond Workshop Peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah dan Pesantren, Ngopi (Ngobrol Pendidikan Islam).

Outbound digelar Kemenag Gowa dan YAPIT Malakaji, di dua kaki Gunung Lompobattang dan Bawakaraeng.

“Ini baru awal dan bentuk keprihatinan sekaligus motivasi dan kepedulian santri dan guru agama di Gowa,” katanya kepada Tribun.

Selain Kakankemenag Gowa,ikut menanam bibit pinus antara lain, Kakankemenag Selayar H Azwar Badulu, Kepala TU Kemenang Gowa HM Faried Wadjedi, Kepala KUA Biringbulu Muh Ali, guru dan para santri.

Bibit pinus ditanam di bibir gunung, kawasan ponpes.

Asumsi kakankemenag Gowa ini, benar adanya. Lima belas tahun lalu, dia bertugas sebagai penghulu dan kepala kantor urusan agama (KUA) di Tinggimoncong, Malino, sekitar 70 km timur Sungguminasa.

Kala itu, iklim Malino masih terbilang bikin menggigil di siang hingga dini hari.

Kini, tanaman hijau menjulang itu kian berkurang. Suhu dan mutu iklim di kawasan pegunungan Gowa, kian berkurang.

Sebelum penanaman, Ketua panitia acara H Murhadi Muchtar Waliyati mengemukakan, pilihan pinus ini sekaligus jadi penanda jangka panjang kepedulian santri dan madrasahnya.

Di kawasan pesantren ini terbilang ideal untuk pinus. Berada di ketinggian 1800 Mdpl, dan di kaki gunung Bawakaraeng dan Lompobattang.

Lahan tersebut memiliki unsur asam sedang antara PH 4,5-5,5; Temperatur udara di wilayah pertumbuhan pohon berksiar 18-30 Celsius; dan Faktor cuaca seperti bulan basah yang panjang antara 5-6 bulan, serta diselingi dengan bulan kering yang pendek yaknia 3-4 bulan.

Peserta workshop dan outbond ini diikuti sekitar 200-an siswa dan santri dari 3 pesantren dan 20 madrasah di tiga kecamatan pedalaman Gowa, Biringbulu, Tompobulu, dan Bungaya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved