Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ngobrol Politik Tribun Timur

Gagasan Caleg Nasdem Rizaldy Iskandar Atasi Krisis Air Bersih di Makassar, Terbukti di Perumahan

Pemkot Makassar seharusnya melakukan upaya jangka panjang mengatasi krisi air bersih yang tiap tahun dihadapi.

Editor: Hasriyani Latif
Tangkapan layar YouTube Tribun Timur
Caleg Nasdem Dapil 5 Makassar A Rizaldy Iskandar dalam Podcast Ngobrol Politik edisi Rabu (11/10/2023). Rizaldy punya sejumlah gagasan untuk atasi krisis air bersih. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tiap tahun, warga di sejumlah kecamatan Kota Makassar alami krisis air bersih.

Tahun ini, kondisi diperparah akibat dampak el nino yang menyebabkan kemarau panjang.

Pemerintah Kota Makassar melakukan sejumlah upaya atasi krisis air bersih, seperti mendistribusikan air bersih ke warga terdampak hingga pembuatan sumur bor.

Caleg Nasdem Dapil 5 Makassar A Rizaldy Iskandar menilai Pemkot Makassar seharusnya melakukan upaya jangka panjang mengatasi krisi air bersih yang tiap tahun dihadapi sejumlah warga saat kemarau.

"Masalah ini bukan hal baru, terjadi tiap tahun dan rencana jangka panjang seharusnya sudah ada," kata Rizaldy dalam Podcast Ngobrol Politik edisi Rabu (11/10/2023) bertema 'Caleg Bicara Krisis Air Bersih'.

Selain penampungan air dan sumur bor, penerapan teknologi menurutnya jadi solusi penanganan masalah ini.

Kota Makassar, lanjut dia, bisa memanfaatkan teknologi sehingga tidak lagi bergantung pada kabupaten tetangga dalam penyediaan air yang didistribusikan ke warga.

Ia mencontohkan, selaku pengembang, ia melakukan pengadaan water treatment untuk menjamin ketersediaan air bersih warga perumahan.

Water treatment adalah solusi penting untuk meningkatkan ketersediaan air bersih.

Water treatment Plant merupakan sebuah teknologi atau instalasi pengolahan air, mengubah air baku atau terkontaminasi menjadi air yang memnuhi standar mutu untuk dikonsumsi.

Baca juga: Caleg Golkar Ramli Manong Tawarkan 4 Gagasan Atasi Krisis Air Bersih di Makassar

Selain teknologi, pendataan warga belum terprioritas sehingga banyak masyarakat yang merasa bantuan air bersih kurang.

"Konsep skala prioritas dalam penanganan masalah krisis air harus diubah sehingga semua wilayah mendapatkan perhatian yang setara," tuturnya.

"Setiap daerah harus memiliki penampungan air yang sesuai dengan kebutuhannya dan perencanaan jangka panjang harus ditekankan agar masalah krisis air bisa diatasi secara permanen," lanjutnya.

(Tribun-Timur.com/hasriyani latif)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved