Ibu Ceburkan Bayi ke Ember
Apa Itu Baby Blues? Diduga Diidap Ibu yang Ceburkan Bayi ke Ember Berisi Air Sambil Tertawa
Pelaku memiliki tiga orang anak yang masih balita dan merasa kebingungan untuk mengurusnya hingga mengalami stres.
TRIBUN-TIMUR.COM - Heboh di media sosial seorang ibu tega menceburkan bayinya ke dalam ember berisi air.
Si ibu dengan santainya melempar bayi ke dalam ember.
"Kita berenang dulu," kata pelaku sambil tertawa, sebelum bayi itu langsung menangis dengan posisi kepalanya yang masih di atas permukaan air.
Selanjutnya, pelaku terlihat berkali-kali menyiram wajah sang bayi dengan air yang ada dalam ember tersebut.
Tanpa menghiraukan tangis bayi, pelaku terlihat menenggelamkan bayi hingga kepala sang anak berada di dasar ember.
Video ini tentunya mengejutkan publik.
Pjs Ketua Umum Komnas PA Lia Latifah mengatakan ibu dari bayi malang tersebut diduga mengalami baby blues syndrome.
"Jadi itu kemarin kita sudah datang ke sana ketemu ibunya. Terus kita tanya-tanya memang dia mengalami sindrom baby blues dan ada sedikit depresi," ucapnya kepada kompas.com, Selasa (17/10/2023).
Pelaku memiliki tiga orang anak yang masih balita dan merasa kebingungan untuk mengurusnya hingga mengalami stres.
Peristiwa dugaan penyiksaan itu terjadi di kediaman pelaku di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada awal Oktober 2023.
Lantas apa itu Baby Blues Syndrome? Berikut penjelasan, penyebab, dan cara mengatasinya.
Apa Itu Baby Blues?
Baby blues atau baby blues syndrome adalah gangguan suasana hati yang dialami oleh ibu setelah melahirkan
Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), baby blues lebih sering terjadi pada ibu yang melahirkan anak pertama, pengalaman kurang, gizi kurang, bayi yang rewel akan menambah gejala.
Baca juga: Kondisi Terkini Bayi 3 Bulan yang Dicebur Ibunya ke Ember, Komnas PA Mau Asuh Tapi Ditolak Keluarga
Untungnya, perubahan suasana hati akibat baby blues akan memudar atau hilang setelah satu atau dua minggu pasca-persalinan.
Bila baby blues berlangsung lebih dari dua minggu, kemungkinan ibu menderita depresi pasca persalinan.
Dilansir dari Verywell Mind, ada beberapa gejala baby blues yang sering dikeluhkan para ibu yang baru memiliki anak, antara lain:
1. Perubahan suasana hati
2. Merasa sedih dan mudah menangis, terutama saat melihat wajah si kecil
3. Mudah marah dan tidak sabar
4. Terlalu cemas akan kondisi bayinya
5. Kelelahan kronis akibat kekurangan waktu untuk tidur atau istirahat
6. Susah fokus dan sulit berkonsentrasi
7. Merasa tidak berdaya dan banyak kekurangan, terutama dalam hal mengurus bayi
Jika dua minggu atau sebulan setelah melahirkan Anda masih merasakan gejala-gejala baby blues, segeralah berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Baca juga: VIRAL Video Ibu Ceburkan Bayi ke Ember, Rekam dan Tertawa Sambil Bilang Kita Berenang Dulu
Pasalnya, kondisi tersebut bisa menjadi indikasi yang lebih serius, seperti depresi pasca persalinan.
Apa penyebab baby blues?
Dikutip dari American Pregnancy Association, penyebab pasti baby blues tidak diketahui.
Namun, diduga berkaitan dengan perubahan hormonal yang terjadi sejak hamil hingga melahirkan.
Perubahan hormonal ini dapat menghasilkan perubahan kimiawi di otak yang mengakibatkan depresi.
Selain itu, perubahan fisik yang dialami para ibu yang baru melahirkan dan rasa lelah mengurus bayi baru lahir bisa menjadi pencetus baby blues syndrom.
Cara Mengatasi Baby Blues
Baby blues syndrom dapat sembuh dengan sendirinya beberapa hari setelah melahirkan. Namun, para ibu bisa mengatasi kondisinya dengan beberapa cara berikut:
1. Pertahankan pola makan tinggi gizi dan seimbang.
2. Buat jurnal tentang pikiran dan perasaan Anda sejak memiliki buah hati.
3. Jangan berpikir untuk menjadi ibu yang sempurna.
4. Beri kesempatan pada tubuh Anda untuk beradaptasi dengan peran yang baru.
5. Luangkan waktu untuk me time, misalnya dengan joging atau senam di pagi hari atau merawat diri di salon. Minta bantuan suami atau anggota keluarga lainnya untuk bergantian mengurus bayi, terutama ketika si kecil terjaga di malam hari agar Anda bisa beristirahat.
Baca juga: Pengakuan Ibu di Jaksel Ceburkan Bayinya ke Ember, Awalnya Bercanda Sambil Teleponan dengan Teman
6. Berkonsultasi dengan dokter, psikolog, atau psikiater untuk mencari tahu cara mengatasi baby blues yang sesuai dengan kondisi Anda.
Baby blues umumnya hanya terjadi sesaat setelah wanita melahirkan dan sembuh dengan sendirinya ketika fisik dan psikis ibu sudah beradaptasi dengan peran barunya.
Namun jika baby blues berlangsung lebih dari 14 hari, Anda perlu segera mencari pertolongan ahli seperti psikolog atau psikiater.
Baby blues dapat berkembang menjadi depresi postpartum atau depresi pasca-persalinan yang ditandai dengan ibu merasa kesulitan membangun ikatan dengan anaknya, dirundung rasa bersalah, hingga pikiran untuk menyakiti diri sendiri serta bayinya.(*)
Ibu Ceburkan Bayi ke Ember
Baby blues
Baby Blues Syndrome
depresi
Apa Itu Baby Blues
Jakarta Selatan
Fakta-fakta Ibu Tenggelamkan Bayinya ke Ember, Depresi Urus 3 Balita hingga Polisi Turun Tangan |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Bayi 3 Bulan yang Dicebur Ibunya ke Ember, Komnas PA Mau Asuh Tapi Ditolak Keluarga |
![]() |
---|
Pengakuan Ibu di Jaksel Ceburkan Bayinya ke Ember, Awalnya Bercanda Sambil Teleponan dengan Teman |
![]() |
---|
VIRAL Video Ibu Ceburkan Bayi ke Ember, Rekam dan Tertawa Sambil Bilang 'Kita Berenang Dulu' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.