Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ibu Ceburkan Bayi ke Ember

Pengakuan Ibu di Jaksel Ceburkan Bayinya ke Ember, Awalnya Bercanda Sambil Teleponan dengan Teman

Pelaku sempat menelepon temannya sebelum menceburkan bayi laki-laki yang masih berusia tiga bulan ke dalam ember.

Editor: Hasriyani Latif
Komnas PA
Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Komnas PA Lia Latifah dan tim saat mengunjungi kediaman A ibu yang ceburkan bayinya ke ember di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (13/10/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah pengakuan ibu di Jakarta Selatan (Jaksel) yang tega menceburkan bayinya ke dalam ember.

Sebelumnya, video kejadian tragis ini viral di media sosial.

Video berdurasi 40 detik itu sempat diunggah ke berbagai platform media sosial sebelum akhirnya dihapus.

Identitas ibu tersebut inisial A.

Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) telah menemui A di kediamannya pada Jumat (13/10/2023) lalu untuk mengungkap fakta-fakta di balik insiden ini.

Pjs Ketua Umum Komnas PA, Lia Latifah, memberikan informasi penting terkait kasus ini.

Dia mengatakan bahwa pelaku sempat menelepon temannya sebelum menceburkan bayi laki-laki yang masih berusia tiga bulan ke dalam ember.

"Terus waktu itu dia mengirim video kepada temannya lewat WhatsApp (WA). Tapi dia nggak nyebutin temannya itu siapa. Dia bilang hanya mengirimkan video itu ke dua temannya," kata Lia saat dihubungi oleh kompas.com pada Selasa (17/10/2023).

Video tersebut kemudian tersebar di media sosial dan diduga diunggah oleh salah satu dari dua teman pelaku yang dikirimi video.

"Jadi ada kemungkinan di antara dua itu yang upload ke media sosial. Tapi dia sebutin bahwa temannya itulah yang menyebarkan," ujarnya.

Ia menuturkan bahwa ibu dari bayi malang tersebut diduga mengalami baby blues syndrome.

Baca juga: VIRAL Video Ibu Ceburkan Bayi ke Ember, Rekam dan Tertawa Sambil Bilang Kita Berenang Dulu

"Jadi itu kemarin kita sudah datang ke sana ketemu ibunya. Terus kita tanya-tanya memang dia mengalami sindrom baby blues dan ada sedikit depresi," ucapnya.

Lia mengungkapkan, pelaku memiliki tiga orang anak yang masih balita dan merasa kebingungan untuk mengurusnya hingga mengalami stres.

"Dia bilang, si ibunya itu bilang, itu awalnya bercanda. Tapi kemarin kita sudah sampaikan, itu bisa menyebabkan kematian. Jadi kemarin ibunya cerita bahwa dia mengalami depresi, stres, mengalami kebingungan pada saat dia harus merawat tiga anaknya tersebut," ujarnya.

Lia menyebut tak ada satu pun pihak keluarga yang mengetahui tindakan yang dilakukan A, termasuk sang suami.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved