Pemilu 2024
Kala Petinggi KPU-Bawaslu Diskusi Bareng LAPAR dan Alumni Sekolah Demokrasi di Lorong Salemba
embaga Advokasi dan Pendidikan Anak Rakyat (Lapar) Sulsel bersama komite komunitas demokrasi Indonesia menggelar di dalam lorong.
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Muh Hasim Arfah
Selain itu, ada juga sekretaris Partai Gerindra Gowa, M Idris, fasilitator Sekolah Demokrasi M Nawir.
Hadir juga mantan Ketua AJI Kota Makassar Agam Qodri Sofyan.
Kegiatan ini dibuka dengan pemantik dari Dewan Pengawas, Abdul Karim membahas pemilihan langsung di Sulawesi Selatan.
Ia membahas soal awal berdirinya Sekolah Demokrasi di Sulsel.
Mantan Direktur LAPAR Sulsel ini melihat rakyat lemah pada awal demokrasi.
“Saat itu, kita melihat calon bupati adalah relasi dan jaringan orde baru. Mereka mempunyai resource (sumber daya), sementara itu rakyat lemah,” katanya.
Menurutnya, komponen masyarakat sipil tak kuat.
“Politik elektoral atau Pilkada tak bisa menjadi penyembuh karena sekali lagi masyarakat tak berdaya, seharus mereka berdaya untuk memfilter calon pemimpin. Alumni orde baru ini terdiri dari pensiunan, pelaku ekonomi kelas tinggi, dan bangsawan lokal. Masyarakat tak berdaya, saya sering sebut masyarakat dangdut,” katanya.
Sehingga, sekolah demokrasi hadir untuk memulihkan itu.
“Bagaimana caranya yakni mencetak aktor. Sekolah demokrasi hadir untuk mencetak aktor demokrasi. Kami rekrut dari empat pilar, masyarakat sipil, partai politik, pengusaha dan pemerintahan. Kami merekrut untuk orientasi mereka melalui aktor,” katanya.
Abdul Karim menjelaskan, demokrasi harus kuat dibangun dengan memilih aktor.
“Kalau demokrasi dibangun dengan praktis maka yang ada adalah otoriter, kalau hanya pengatahun maka hanya wacana. Demokrasi kita hari masih terlalu kuat untuk tataran eksperimen, belum kuat secara pengetahuan,” katanya.
Direktur Eksekutif LAPAR Sulsel, Muh Iqbal Arsyad mengatakan, dalam kegiatan ini menjawab kerinduan alumni sekolah demokrasi untuk bertemu lintas angkatan dan Kabupaten.
"Kegiatan ini sudah lama ditunggu yang inisiatif teman teman alumni dari setiap kabupaten," katanya.
Menurutnya, Alumni sekolah demokrasi mempunyai kekuatan atau modal yang cukup tinggi karena berjumlah 180 orang dari tiga Kabupaten dengan latar belakang yang berbeda.
"Beberapa alumni sudah menjadi aktor penggerak demokrasi di wilayahnya hal ini yang bisa menjadi pembelajaran bagi alumni lain," katanya.
Untuk menonton lebih detail silahkan tonton melalui akun Facebook LAPAR Sulsel. (*)
Lembaga Advokasi dan Pendidikan Anak rakyat
LAPAR Sulsel
Jeneponto
Gowa
Pangkep
Abdul Karim
Mardiana Rusli
Firdaus Muhammad
Romy Harminto
Muh Iqbal Arsyad
Ingat Yusran Tajuddin Ketua KPU Bone Terseret Kasus Markup Suara Caleg Sulsel? Segera Disidang DKPP |
![]() |
---|
Daftar 9 Caleg Terpilih Mundur Jadi Anggota DPRD Sulsel Demi Maju Pilkada, Siapa Calon Penggantinya? |
![]() |
---|
Ketua Bawaslu Mardiana Rusli: Tidak Ada Larangan Penyelenggara Pemilu Bicara ke Media |
![]() |
---|
Sosok Legislator PKS Nur Huda Waskitha Naik Motor Butut saat Pelantikan tapi Ternyata Jutawan |
![]() |
---|
8 Caleg Terpilih DPRD Sinjai Terancam Tak Dilantik, Dominasi Jagoan Nasdem-Golkar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.