Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jengkelnya Pj Gubernur Sulsel Program Budidaya Pisang 'Disabotase', Bahtiar : Ada yang Politisasi!

Bahtiar mengaku, program pisang hanyalah alternatif untuk memanfaatkan lahan kosong yang ada di Sulsel.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin saat menjelaskan terkait program budidaya pisang dipolitisi, di Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (12/10/23) malam. 

Ia menjelaskan, Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Bone tidak perlu memprioritaskan Pisang masuk sebagai program utama.

"Banyak program yang lebih penting daripada tanam Pisang, biar tidak diperintahkan pasti warga juga tanam sendiri," jelasnya.

Bayangkan saja, jika alokasi dana sebesar Rp400 juta dikalikan 328 Desa tentu jumlahnya luar biasa.

"Kalau itu terjadi maka kita perlu siapkan dana bibit sebesar Rp331 Milyar dan itu bukan dana kecil. Kami duga ada bisnis besar di balik semua ini," ucapnya.

Kepala Desa di Bone Protes

Puluhan Kepala dan Perangkat Desa se Kabupaten Bone aspirasi di Kantor DPRD Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (12/10/23).

Aspirasi tersebut buntut dari Surat Edaran PJ Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin terkait pengalokasian Dana Desa sebesar 40 persen pada program Budidaya tanaman Pisang.

Hal itu mendapat penolakan dari sejumlah elemen Desa bersama masyarakat.

"Kurang lebih sepuluh Kepala Desa yang hadir didampingi masyarakatnya masing-masing," ujar Kepala Desa Tocina, Kecamatan Dua Boccoe, Ilham kepada Tribun-Timur.com.

Pihaknya juga menuntut agar Pj Gubernur Sulsel mencabut surat edaran tersebut.

"Kami minta Gubernur cabut itu surat edarannya. Jika tidak, kami akan menuntut untuk pencopotan dilakukan pencopotan," tuturnya.

Ia menjelaskan, Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Bone tidak perlu memprioritaskan Pisang masuk sebagai program utama.

"Banyak program yang lebih penting daripada tanam Pisang, biar tidak diperintahkan pasti warga juga tanam sendiri," jelasnya.

Bayangkan saja, jika alokasi dana sebesar Rp400 juta dikalikan 328 Desa tentu jumlahnya luar biasa.

"Kalau itu terjadi maka kita perlu siapkan dana bibit sebesar Rp331 Milyar dan itu bukan dana kecil. Kami duga ada bisnis besar di balik semua ini," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved