Hari Kedua AHLF: Bahas Strategi ASEAN Episentrum Inklusif Disabilitas di 2025
Mulai dari pembahasan pertama dengan tema Kemitraan terkait Inklusi dan Pemberdayaan Disabilitas serta strategi di masa depan.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Pasca Tahun 2025 atau The ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025 berlanjut di Hotel Four Points Makassar pada Rabu (11/10/2023).
Di hari kedua, sejumlah topik menjadi pembahasan.
Mulai dari pembahasan pertama dengan tema Kemitraan terkait Inklusi dan Pemberdayaan Disabilitas serta strategi di masa depan.
Sebagai pembicara ada Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Nunung Nuryartono.
Sebagai panelis ada Sara Minkara, US Special Advisor on International Disability Rights.
Kemudian Afke Bootsman, UN Indonesia Resident Coordinator Office Representative
Alisa Sivathorn, Representative of ASEAN Disability Forum Thailand.
Serta Tolhas Damanik, AGENDA/IFES Representative.
Pembahasan kedua terkait promosi pembangunan inklusif bagi Disabilitas setelah tahun 2025: ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan.
Sebagai pembicara ada Executive Secretary of UNESCAP Prof Dr Armida Salsiah Alisjahbana.
Duduk sebagai panelis ada Dante Rigmalia, National Commission of Disability.
Lalu Siti Rozaimeriyanty Dato HJ Abd Rahman, Secretary General of ASEAN Inter-Parliamentary Assembly.
Frances Anderson, Senior Disability Rights Advisor, New Zealand Human Rights Commission
Serta Said Jufri Baabud, Disabilty Inclusion Specialist
Materi terakhir yakni Peningkatan kapasitas Penyandang Disabilitas dalam lapangan kerja dan kewirausahaan.
Sebagai pembicara sesi ini ada Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia.
Duduk panelis ada Pepen Nazaruddin, Representative of SOMSWD Indonesia.
Serta Andi Hidayat, Indonesia Association of Child Friendly Companies.
Ketua ASEAN Ministerial Meeting on Social Welfare and Development (AMMSWD), HE Dato’ Sri Hajah Nancy Sukhri mengaku pertemuan ini menjadi sangat penting dilaksanakan.
Ia menyebut AHLF 2023 menjadi momen untuk menunjukkan peran mewujudkan ASEAN yang lebih inklusif
"Pertemuan ini sangat penting, kita berkumpul berdiskusi dan berperan dalam mewujudkan komunitas ASEAN yang lebih inklusif," kata Dato' Sri Hajah Nancy.
"Pertemuan ini akan menjadi ajang bagi semua Negara Anggota ASEAN untuk bertukar pandangan dan belajar dari pengalaman satu sama lain khususnya mengenai isu-isu yang berkaitan dengan penyandang disabilitas," lanjutnya.
Dijelaskan, sekitar 15 persen populasi global atau satu miliar orang, mengalami beberapa bentuk disabilitas.
Di kawasan Asia-Pasifik, diperkirakan ada sekitar 690 juta orang disabilitas.
"Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah, terutama karena faktor-faktor seperti penuaan populasi, kondisi kesehatan kronis, dan bencana terkait iklim," kata Dato' Sri Hajah Nancy.
Sehingga, perencanaan secara matang harus disusun negara-negara Asean.
Sosialisasi Perwali RT/RW di Makassar Ditunda |
![]() |
---|
Naila Kini Punya Rumah Baru, Munafri-Aliyah dan Kemensos Hadirkan 20 Hunian Layak di Untia |
![]() |
---|
Mengabdi Tak Kenal Lelah, Kisah Guru Honorer Pimpin 20 KK di Bonto Lebang Makassar |
![]() |
---|
Di Mana Legislator Makassar Berkantor Pasca DPRD Dibakar? Menantu Danny Pomanto: Banyak Opsi |
![]() |
---|
Pemkot Makassar bersama Forkopimda dan Mahasiswa Sholat Gaib dan Doa Bersama di Gedung DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.