Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OJK

OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil Didukung Likuiditas Memadai

Sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung kondisi likuiditas memadai dan profil risiko yang terjaga.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
YouTube OJK
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam konferensi pers yang digelar secara virtual melalui Zoom, Senin (8/10/2023). Konferensi pers membahas Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil Rapat Dewan Komisioner September 2023. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung kondisi likuiditas memadai dan profil risiko yang terjaga.

Hal ini pun meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan nasional mampu memitigasi risiko higher for longer suku bunga global.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam konferensi pers yang digelar secara virtual melalui zoom, Senin (8/10/2023).

Konferensi pers yang juga ditayangkan secara langsung melalui YouTube Otoritas Jada Keuangan ini membahas Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil Rapat Dewan Komisioner September 2023.

Mahendra menjelaskan, divergensi kinerja perekonomian global di lain pihak masih terus berlanjut.

Di Amerika Serikat, tingkat inflasi masih tinggi di tengah masih solidnya kinerja perekonomian.

“Ini mendorong kebijakan bank sentral di sana (Amerika Serikat) The Fed yang diprediksi lebih hawkish,” jelasnya.

Sementara itu di Eropa, meski kinerja perekonomian melemah, tingkat inflasi masih tinggi, sehingga otoritas Eropa kembali menaikkan suku bunganya.

Kemudian di Tiongkok, pemulihan ekonomi yang belum sesuai ekspektasi dan kinerja ekonomi yang masih di level pandemi, meningkatkan kekhawatiran bagi pemulihan ekonomi global.

“Insentif fiskal dan moneter yang dikeluarkan otoritas Tiongkok masih terbatas,” sambungnya.

Perkembangan-perkembangan perekonomian tersebut mendorong berlanjutnya kenaikan surat utang di Amerika Serikat.

Juga penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap semua mata uang dunia utama lainnya dan negara berkembang. 

Baca juga: Heboh Ajukan Pinjol Pakai KTP Orang Lain Ambil dari Google, Cair Rp1 Juta, OJK: Pelanggaran!

“Sehingga menyebabkan tekanan outflow di pasar emerging market termasuk Indonesia,” katanya.

Untuk di Indonesia, volatilitas di pasar keuangan, baik di pasar saham, obligasi, dan nilai tukar berada dalam tren yang meningkat. 

Di perekonomian domestik, tingkat inflasi meningkat menjadi 3,27 persen yoy sejalan dengan ekspektasi pasar sebesar 3,3 persen. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved