Ekspor Sulsel
Ekonom Unismuh Makassar Ungkap 8 Cara Agar Pertumbuhan Ekspor Sulsel Berkelanjutan
Abdul Muttalib menyebut langkah-langkah yang bisa diambil agar pertumbuhan ekspor terus berkelanjutan.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Abdul Muttalib menyebut langkah-langkah yang bisa diambil agar pertumbuhan ekspor terus berkelanjutan.
Hal ini dikatakan Abdul Muttalib merespon pertumbuhan ekspor Sulsel, di mana pada Agustus 2023 tercatat mencapai 188,05 juta dolar AS.
Angka ini mengalami peningkatan sebesar 8,78 persen bila dibandingkan nilai ekspor Juli 2023 yang mencapai 172,88 juta dolar AS.
Abdul Muttalib mengatakan bahwa meningkatnya ekspor adalah indikator positif bagi perekonomian suatu negara.
“Namun, keberlanjutan pertumbuhan ekspor harus dielaborasi dan dipertimbangkan dengan hati-hati karena ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kinerja ekspor,” katanya, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Selasa (3/10/2023).
Ia pun memaparkan beberapa langkah yang dapat diambil untuk mendukung pertumbuhan ekspor berkelanjutan.
Pertama, diversifikasi produk ekspor.
Untuk mengurangi ketergantungan pada produk ekspor tertentu, negara dapat mendorong diversifikasi produk ekspor.
“Ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi sektor-sektor yang memiliki potensi untuk pertumbuhan ekspor dan memberikan insentif kepada produsen untuk berinvestasi dan mengembangkan produk baru,” jelasnya.
Kedua, peningkatan kualitas dan inovasi produk.
Menurutnya perlu adanya pemastian bahwa produk ekspor memiliki kualitas yang tinggi dan inovatif dapat meningkatkan daya saing di pasar internasional.
Ketiga, akses ke pasar baru.
Baca juga: Ekspor Sulsel Naik 8,78 Persen, Nikel Penyumbang Utama
Abdul Muttalib mengatakan bahwa mencari peluang untuk memasuki pasar baru atau memperluas eksportir ke pasar-pasar yang belum dimanfaatkan sepenuhnya dapat membantu meningkatkan volume ekspor.
“Ini dapat melibatkan perjanjian perdagangan bilateral atau multilateral,” kata Wakil Dekan 3 FEB Unismuh Makassar tersebut.
Keempat, kualitas infrastruktur.
Menurutnya, pemerintah harus memastikan bahwa infrastruktur logistik seperti pelabuhan, jalan raya, dan bandara berfungsi dengan baik.
Sebab, infrastruktur yang baik dapat mengurangi biaya ekspor dan waktu pengiriman.
Kelima, mengelola risiko mata uang.
Fluktuasi mata uang dinilai dapat berdampak signifikan pada ekspor.
Perusahaan dapat mempertimbangkan strategi manajemen risiko mata uang, seperti lindung nilai (hedging), untuk melindungi diri dari fluktuasi mata uang yang merugikan.
Baca juga: Jaga Laju Inflasi, Pj Gubernur Bahtiar Godok Aturan Baru Ekspor Beras
Keenam, kemitraan bisnis internasional.
Membangun kemitraan dengan perusahaan asing atau mitra bisnis internasional dinilai dapat membuka pintu untuk lebih banyak peluang ekspor dan memfasilitasi akses ke pasar yang lebih luas.
Ketujuh, promosi ekspor.
Abdul Muttalib menilai pemerintah dan organisasi perdagangan dapat memberikan dukungan dalam hal promosi ekspor.
Seperti partisipasi dalam pameran perdagangan internasional atau program pemasaran ekspor.
Kedelapan, pengurangan hambatan perdagangan.
Mendorong pengurangan hambatan perdagangan, baik dalam bentuk tarif maupun hambatan non-tarif dinilai dapat mempermudah akses ke pasar internasional.
“Perlu diingat bahwa setiap negara memiliki kondisi dan tantangan yang unik, jadi strategi yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor harus disesuaikan dengan situasi masing-masing,” tuturnya.(*)
Nilai Ekspor Sulsel Anjlok, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Sulsel Ekspor 27 Komoditas Unggulan Senilai Rp 1,08 Triliun, Ada 23 Negara Tujuan |
![]() |
---|
Nilai Ekspor Sulsel Naik 31,11 Persen, Nikel Tetap Komoditas Utama |
![]() |
---|
Nilai Ekspor Sulsel Turun 25,99 Persen, Nikel Masih Jadi Komoditas Utama |
![]() |
---|
5 Komoditas Utama Jadi Unggulan Ekspor Sulsel, Terbanyak Dikirim ke Jepang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.