Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Liga Anak Lorong Pemkot Makassar Diprotes Legislator PKS, Yeni Rahman: Tidak Bermafaat

Pasalnya, turnamen yang dilaksanakan di sejumlah ruas jalan ini sangat menghambat aktivitas masyarakat.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Ansar
@dispora_makassar
Meriahnya pembukaan turnamen Liga Anak Lorong di Makassar, Selasa (26/9/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota DPRD Makassar Yeni Rahman menyentil Liga 'Anak Lorong' yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.

Pasalnya, turnamen yang dilaksanakan di sejumlah ruas jalan ini sangat menghambat aktivitas masyarakat.

Seperti di jalan Boulevard hingga di Jl Yusuf Daeng Ngawing, samping Rumah Sakit Umum Luramay.

Padahal, di samping RS Luramay terdapat lapangan futsal yang cukup luas.

Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menegaskan, liga anak lorong ini sama sekali tidak bermanfaat, malah menimbulkan kegaduhan.

"Turnamen tidak jelas, masa di jalanan diadakan. Jelas-jelas sangat merugikan masyarakat," kata Yeni Rahman kepada Tribun-Timur, Jumat (29/9/2023).

Menurutnya, justru kegiatan tersebut memperlakukan Pemkot Makassar bahwa tidak memiliki sarana dan prasarana olahraga.

"Kalau memang tidak punya lapangan, setidaknya sewa lapangan. Kan jelas-jelas pemkot punya anggaran," ungkapnya.

Di samping itu, Yeni Rahman menyayangkan panitia yang mewajibkan setiap peserta membeli pakaian seragam.

"Na sessa (merugikan) masyarakat, masa setiap kelurahan diwajibkan beli seragam," katanya.

Atas keluhan masyarakat, anggota dewan pun telah memanggil pihak penyelenggara termasuk Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Makassar.

"Kita sudah mereka untuk hapus dalam hal ini kadispora kemarin untuk tidak membuat gaduh masyarakat," terang anggota dewan dua periode itu.

Ia menyampaikan, Pemkot Makassar jika menyelenggarakan turnamen, sebaiknya lebih kreatif dan bisa dinikmati semua masyarakat.

"Bikin kegiatan yang dinikmati semua orang, betul-betul menyentuh masyarakat. Cari bibit-bibit pemain bola," bebernya.

Masalahnya, kata Yeni Rahman, sejumlah anak-anak muda merasa kecewa lantaran tidak diikutsertakan.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved