Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Janda Muda Gowa Ditipu

Janda Muda Gowa Ditakut-takuti Oknum Bhabinkamtibmas Sebelum Laporkan Bripka Anwar, Dimintai Uang

Namun sebelum memutuskan melapor ke Polda, EI menemui Bhabinkamtibmas di kampungnya, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
EI seorang janda Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, Sulsel, melapor ke Polda Sulsel lantaran ditipu. 

Untuk meyakinkan EI, Anwar mengirim foto KTP dan Kartu Tanda Anggota (KTA) sebagai personel Polres Aceh Tengah.

Saat dijanji akan dinikahi, EI sempat ragu. 

EI adalah wanita yang mengaku tinggal di kampung dan berpendidikan rendah. Sementara, Anwar adalah polisi.

Tapi Anwar mengaku, perbedaan tersebut tak menjadi masalah.

"Saya sempat bilang, saya ini orang berpendidikan rendah. Tapi dia bilang, tidak masalah," kata dia.

Untuk meyakinkan EI, Anwar mengaku akan pindah tugas ke Polda Sulsel supaya bisa bertemu.

Perpindahan itulah menjadi awal kehancuran bagi EI.

Anwar menjadikan EI sebagai sumber keuangan. Dan permintaannya selalu dituruti.

Saat sedang mengurus perpindahan di Aceh Tengah, Anwar mengaku mendapat kendala keuangan.

Anwar lalu meminta uang puluhan juta untuk biaya pengurusan administrasi.

"Itu Rp60 juta lebih, beberapa kali saya transfer ke rekening yang beda-beda nama," ujarnya.

Setelah administrasi selesai, Anwar mengaku sudah berangkat ke Makassar.

Namun saat sedang perjalanan, Anwar mengaku menabrak seseorang.

Korban minta ganti rugi puluhan juta. Jika tidak, maka Anwar akan ditahan.

"Saya transfer lagi saat dia akan ditahan karena menabrak orang di jalan menuju Makassar," ujarnya.

Setelah menabrak, Anwar minta lagi uang jutaan rupiah untuk biaya transportasi mobil yang dibawanya masuk ke Makassar.

Di bandara, Anwar kembali mengaku ditahan dan harus membayar lagi untuk mobilnya.

Korban transfer lagi sejumlah uang.

Setelah tiba di Makassar, Anwar kemudian mengaku sedang mengurus penerimaannya di Polda Sulsel.

"Dia telepon lagi, katanya sudah tiba di Polda (Sulsel). Katanya sedang mengurus penerimaannya," katanya.

Anwar kemudian menyampaikan, jika polisi-polisi di Polda Sulsel rata-rata baik.

Pasalnya, ia disambut baik dan pengurusannya adminitrasinya lancar.

Hanya saja, Anwar mengaku butuh uang lagi untuk penempatannya.

"Saat di Makassar, saya tidak pernah diajak ketemuan. Dia minta ditransferkan uang, karena hari itu juga mau dipakai," ujarnya.

Uang yang diminta Anwar di Makassar untuk membeli seragam baru dan sewa kost-kosan.

Meski hasil gadai tanah orangtua EI sudah habis, namun Anwar masih minta uang.

Anwar mengatakan, segera gadaikan SK-nya untuk bayar utang-utangnya ke EI.

"Dia bilang, nanti SKnya dikasi masuk jaminan untuk lunasi semua uang yang diambil," katanya.

Setelah EI tak mampu lagi menuruti permintaan Anwar, pelaku langsung nonaktifkan ponsel.

EI mengaku terakhir komunikasi dengan Anwar pada Sabtu pekan lalu.

"Jadi dia matikan hapenya. Disitulah saya curiga (ditipu)," kata dia.

Sebelum memutuskan melapor ke Polda Sulsel, EI beberapa kali mencoba hubungi Anwar namun terus gagal. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved