Ashabul Kahfi: Muslimin Bando Sudah Melapor ke Ketum PAN Zulkifli Hasan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sulsel, Ashabul Kahfi merespon positif hengkangnya Muslimin Bando dari Partai Golkar.

Ketua Komisi VIII DPR RI itu menyebut, Bupati Enrekang dua periode itu segera kembali menjadi kader PAN.

Ashabul Kahfi meyakini kembalinya MB, sebab sebelum hengkang dari Golkar, MB telah menghadap ke Ketua Umum (Ketum) PPP Zulkifli Hasan.

"Pak MB sdh melapor ke Ketum PAN Zulkifli Hasan," kata Ashabul Kahfi kepada Tribun-Timur, Rabu (27/9/2023).

Dalam pertemuannya dengan Menteri Perdagangan (Mendag), MB bersedia menggantikan posisi Mitra Fakhruddin di DCS Bacaleg DPR RI Dapil Sulsel III.

"(MB) Bersedia nyaleg (DPR RI) di PAN Dapil Sulsel III," tandasnya.

Muslimin Bando ajak anaknya, Furqan Sutrisno tinggalkan Golkar.

Baca juga: Muslimin Bando Ajak Anak Gabung PAN, Golkar Langsung Coret Furqon Sutrisno MB DCS Bacaleg DPR RI

Bupati Enrekang Muslimin Bando resmi menyatakan sikap mundur dari Partai Golkar.

Surat pengunduran dirinya telah diterima DPD I Golkar Sulsel, per hari Selasa (26/9/2023) kemarin dan ditujukan kepada Taufan Pawe.

Bupati dua periode itu bahkan mengajak anak ketiganya, Furqan Sutrisno MB untuk mundur dari partai besutan Airlangga Hartarto.

Padahal, Furqan Sutrisno MB sudah didaftarkan sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) Golkar untuk Pemilu 2024.

Dalam daftar calon sementara (DCS) yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Furqan Sutrisno menempati nomor urut empat.

Rencananya, Furqan Sutrisno bakal bertarung di DPR-RI Dapil Sulsel III yang meliputi Kabupaten Enrekang, Pinrang, Sidrap.

Pinrang, Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Kota Palopo.

Muslimin menegaskan, ditariknya Furqan Sutrisno diambil segera agar membuka ruang kepada kader Golkar yang lain. 

"Kenapa saya secara cepat menyampaikan pemgunduran diri, supaya Golkar tidak terhalang untuk mencarikan pengganti buat saya," kata Muslimin Bando (MB) kepada media, Rabu (27/9/2023).

"Stok Golkar untuk caleg sangat banyak yang berpotensi," tambahnya.

Bupati dua periode ini juga menampik kemundurannya diikuti beberapa kader Golkar yang menjadi loyalisnya. 

"Tidak ada yang ikut dengan saya. Tidak ada yang ikut mundur. Tetap mereka semua adalah caleg andalan partai Golkar," tegas MB.

Adapun alasan MB hengkang dari partai berlambang pohon beringin lantaran persoalan keluarga.

Itu yang menjadi pertimbangan politik menjadikan MB terpaksa mundur, meskipun selama dua periode menjabat bupati, Golkar salah satu partai pengusungnya.

Sebagaimana diketahui, anak dan saudara adalah kader dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Keduanya sama-sama menduduki kursi wakil rakyat.

Pertama, putra pertamanya, Fakhruddin MB kini menjadi anggota DPR RI Dapil Sulsel III.

Sementara, adik MB, Arifin Bando anggota DPRD Dapil IX Sulsel Fraksi PAN.

Dapil IX Sulsel meliputi Kabupaten Enrekang, Pinrang, dan Sidrap.

"Secara moral, tidak beretika ketika anak dan bapak bertarung dalam politik. Kalau saya di Golkar, Mitra Fakhruddin di PAN dan kita sama-sama maju, masyarakat akan menilai negatif dan menganggap kami serakah," tandasnya.

Mundurnya Muslimin Bando dari Golkar disambut baik oleh kader Partai Amanat Nasional (PAN) Sulsel.

Wakil Ketua PAN Sulsel, Usman Lonta menyampaikan, sesegera MB akan kembali merapat ke partainya.

Menurutnya, kembalinya MB ke partai berlambang matahari terbit akan menambah kekuatan baru.

Apalagi PAN Enrekang pernah berjaya di bawah komando Muslimin Bando, baik di pertarungan Pilkada maupun Pemilu.

Itu terbukti, selama dua Pilkada Enrekang, PAN berhasil mengantarkan MB menduduki kursi 01 Enrekang.

Lalu, Pileg 2014 silam, PAN berhasil menduduki kursi pucuk pimpinan DPRD Enrekang dengan perolehan 7 kursi.

Soal kepastian kepindahan MB, Usman Lonta menyampaikan bahwa setelah masa pencermatan Daftar Calon Tetap (DCT).

"Mungkin selesai pencermatan DCT (4/10/2023)," kata Usman Lonta.

Rencananya, Muslimin Bando akan didorong maju Calon Anggota DPR-RI menggantikan posisi anaknya, Mitra Fakhruddin.

Mitra Fakhruddin sendiri merupakan petahana DPR RI di Dapil Sulsel III.

"Kemungkinan Mitra Fakhruddin akan digantikan oleh ayahnya. Karena sejauh ini memang (Mitra) tidak serius lagi. Jadi perlu diganti," tandasnya.

Golkar 'Coret' Furqon Sutrisno dari DCS Bacaleg DPR RI

Partai Golkar mencoret nama Furqon Sutrisno MB sebagai Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) DPR RI.

Furqon Sutrisno MB sebelumnya masuk di Daftar Calon Sementara (DCS) Partai Golkar dengan menempati nomor urut empat.

Alasan Golkar menghapus dan memecat Furqon Sutrisno MB sebagai kader lantaran ayahnya, Bupati Enrekang Muslimin Bando hengkang dari partai.

Muslimin Bando sebelumnya menjabat Ketua DPD II Golkar Enrekang.

"Kita sudah ganti (Furqon Sutrisno MB dari DCS Bacaleg DPR RI)," kata Sekretaris DPD I Golkar Sulsel, Andi Marzuki Wadeng kepada Tribun-Timur.

Terkait penggantinya, Andi Marzuki menyebut, pihaknya sementara mencari kader yang dianggap potensial.

"Kita masih mencari kader-kader potensial. Suratnya sudah kita kirim juga ke DPP," tandasnya.

Sebelumnya, Bupati Enrekang Muslimin Bando resmi meninggalkan Partai Golkar.

Ketua Golkar Enrekang itu resmi hengkang dari partai besutan Airlangga Hartarto per hari ini, Selasa (26/9/2023).

Hal itu disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD 1 Golkar Sulsel, La Kama Wiyaka.

"Sesudah Salat Asar diserahkan di Golkar Sulsel oleh staf Golkar Enrekang yang sengaja mengantar surat itu," ujar La Kama saat dikonfirmasi.

Menurutnya, Partai Golkar tidak menginginkan Muslimin Bando mengundurkan diri.

Tetapi, kader partai berlambang pohon beringin tak bisa berbuat banyak.

"Apa boleh buat kita segera carikan pelaksana tugas untuk melaksanakan tugas-tugas partai," bebernya.

Diketahui, surat pengunduran tersebut di teken langsung oleh Muslimin Bando menggunakan kertas materai yang ditujukan ke Ketua DPD 1 Golkar Sulsel Taufan Pawe.

Dalam surat pengunduran itu, Muslimin menyertakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor keanggotaan atau Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Golkar. (*)