3 Dekade MAPK, Pesantren Negeri yang Telorkan 51 Professor, 5 Diantaranya Rektor, Ini Daftarnya
Dari 116 guru besar itu, tujuh diantaranya adalah alumnus ‘Pesantren Negeri”, Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) se-Indonesia.
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Ansar
22. Prof Imam Taufiq (Rektor UIN Semarang)
23. Prof Al Makin (Rektor UIN Yogyakarta)
24. Prof Najib Burhani (BRIN)
25. Prof A Amir Aziz (UIN Mataram)
26. Prof Aksin Wijaya (IAIN Ponorogo)
27. Prof M Asrorun Ni'am (UIN Jakarta)
28. Prof Arif Maftuhin (UIN SUKA)
V. Alumni MAPK Ujungpandang/ Makassar, Sulawesi Selatan
29. Prof Syamsul Rijal (UIN Jakarta)
30. Prof. Abdul Halim Talli (UIN Alauddin Mks)
31. Prof. Erwin Hafid (UIN Alauddin Mks)
32. Prof. Abdul Majid (UIN Samarinda)
VI. Alumni MAPK Mataram, Nusa Tenggara Barat
33. Prof Masnun Tahir (UIN Mataram)
34. Prof Fakhrurrozi (UIN Mataram)
35. Prof Abdul Fattah (UIN Mataram)
36. Prof Winengan (UIN Mataram)
VII. Alumni MAPK Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam
37. Prof Ismail Fahmi Arrauf Nasution (REKTOR IAIN Langsa)
38. Prof Kamaruzzaman (UIN Arraniry Aceh)
39. Prof Dr Muhammad Yasir Yusuf, MA (WaREK UIN AR RANIRY)
VIII. Alumni MAPK Solo (Surakarta), Jawa Tengah
40. Prof Asfa Widiyanto (UIN Salatiga)
41. Prof Imam Hanafi (UIN Pekalongan)
42. Prof Umma Farida (IAIN Kudus)
43. Prof Iliyya Muhsin (UIN Salatiga)
44. Prof Muhammad Maksum (UIN Jakarta)
45. Prof Burhanuddin Muhtadi (UIN Jakarta)
46. Prof Dr Suryani (UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten)
IX. Alumni MAPK Martapura, Kalimantan Barat
47. Prof Halim Barkatullah (Unlam Banjarmasin)
48. Prof Wardani (UIN Antasari Banjarmasin)
49. Prof Faisal Sef (UIN Antasari Banjarmasin)
X. Alumni MAPK Tanjung Karang (Lampung)
50. Prof Ade Sofyan Mulazid (UIN Jakarta)
XI. Alumni MAPK Denanyar Jombang, Jatim
51. Prof Sudirman Hasan (UIN Malang).
Tahun 2015 lalu, Nur Kholis Setiawan, Direktur Pendidikan Madrasah di hadapan forum “25 Tahun MAPK-MAKN Surakarta; Masa Lalu, Kini dan Mendatang“, Sabtu, 15 Agustus 2015 lalu, mengiangatkan peran masa depan alumnus MAPK dalam tatanan peradaban Islam Indonesia.
Menurut dia, menghidupkan kembali madrasah aliyah keagamaan dan sejenisnya didasari pada keprihatinan atas keberadaan pemahaman keagamaan lulusan madrasah aliyah.
Ketiadaan lulusan berkualitas menyebabkan input jenjang pendidikan di atasnya juga tidak berkualitas, termasuk di bidang pemahaman keagamaan.
“MA program takhasus menjadi penting dihidupkan untuk mencetak generasi tafaqquh fiddin,” ujarnya.(*)
MAPK
Pesantren Negeri
Professor
Madrasah Aliyah (MA)
MANPK
Madrasah Aliyah Program Khusus
Burhanuddin Muhtadi
Halim Talli
Munawir Sjadzali
Sosok Professor Klaim Jokowi Pernah di Drop Out UGM Gegara IPK, Dulu Sindir Keras Natalius Pigai |
![]() |
---|
Swing Voters Penentu di Pilwali Makassar, Mulia, INIMI, Sehati Bersaing Ketat |
![]() |
---|
Prof Burhanuddin Muhtadi: Mulia Selisih 3 Kali Margin of Error dari Pesaing |
![]() |
---|
Survei Pilwali Makassar 2024, Indikator Tantang LSI Denny JA soal Validitas Data |
![]() |
---|
11 Alumni MANPK Makassar Dilepas ke Universitas Timur Tengah, Dua Penerima Beasiswa Penuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.