Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

3 Dekade MAPK, Pesantren Negeri yang Telorkan 51 Professor, 5 Diantaranya Rektor, Ini Daftarnya

Dari 116 guru besar itu, tujuh diantaranya adalah alumnus ‘Pesantren Negeri”, Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) se-Indonesia.

|
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
ALUMNUS MAPK - Kementerian Agama RI, Kamis (21/9/2023) siang, menyerahkan surat keputusan (SK) guru besar dan penetapan angka kredit bagi 116 dosen dari sejumlah perguruan tinggi Islam negeri dan swasta. Penyerahan SK di  Operation Room Lt.2 Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat Nomor 3-4 Jakarta Pusat. 

Untuk masuk di MAPK di empat tahun awal 1988, awalnya calon siswa harus mendapat rekomendasi dari departemen agama kabupaten/kota.

Desainnya, mereka adalah utusan dari kabupaten di lima provinsi; Sumbar (MAPK Padang Panjang), MAPK Ciamis (Jawa Barat), MAPK Jogyakarta (DIY), MAPK Ujungpandang/ Makassar (Sulsel). 

Tahun 1990, unit MAPK bertambah; MAPK Surakarta, MAPK Jakarta, MAPK Banda Aceh, MAPK Martapura, dan MAPK Nusa Tenggara Barat.

Kini setelah 38 tahun, jumlah MAPK/MAN-PK atau MAKN di Indonesia berjumlah 11 unit.

Input santri MAPK dari pesantren dan madrasah tsanawiyah di regional MAPK.

Seleksi untuk masuk MAPK amat ketat, harus bisa berbahasa Arab dan membaca kitab kuning (gundul), hapal Alquran dan sejumlah hadis, bisa berbahasa Inggris.

MAPK adalah project 'calon cendikiawan Muslim moderat. Bahasa Arab dan Bahasa Inggris adalah bahasa pengantar wajib di kelas dan asrama.

Santrinya diasramakan, mendapat beasiswa, jatah buku mata pelajaran dan kitab, serta gurunya juga hasil seleksi dari pesantren.

Tiap bulan, santrinya tanda-tangan terima jatah beasiswa dan jatah akomodasi.

Model belajar klasikal dan sorongan pengajian ba'da shalat rawatib ala pesantren tradisional.

Setiap MAPK ada laboratorium bahasa Inggris-Arab dengan fasilitas modern di masanya.

Di tahun 1992, almarhum Munawir Sjadzali  (1925-2004), merancang IAIN program khusus di Surakarta, sebagai institusi lanjutan para alumnus MAPK seluruh Indonesia. 

Lokasinya kampusnya tak jauh dari kampung kelahiran Sang Menteri, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah

Seleksi masuk di IAIN Plus ini juga mirip pendahulunya, MAPK, ketat.

Dosennya juga pilihan, dosen terbang dari UGM, UI, Unair, UNS, dan kampus ternama lain di Pulau Jawa.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved