Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Algoritma Judi Online dan Illusion of Control

Bukan saja di perkotaan, pelosok desa di kabupaten pun bak jaringan cancer yang terus menjalar di dalam tubuh.

Editor: Sudirman
Dokumentasi
Kabid Humas Diskomonfo Sulsel Sultan Rakib 

Oleh: Sultan Rakib

Kabid Aplikasi dan Informatika Diskominfo-SP Sulsel

TAK bisa dipungkiri, akhir-akhir ini user judi online di Indonesia terus menjamur.

Tidak saja menyasar orangtua dan orang dewasa, kaula muda apalagi.

Jangankan milenial, generasi Z pun tak luput dari besarnya pengaruh judi online ini.

Bukan saja di perkotaan, pelosok desa di kabupaten pun bak jaringan cancer yang terus menjalar di dalam tubuh.

Di beberapa tongkrongan; di warkop, pinggir jalan, di kamar tidur, di kursi ruang tamu, di dalam kabin mobil, platform aplikasi judi online dengan ribuan nama dan jenis berseliweran masuk ke dalam gadget para installernya.

Tak sedikit para pecandu judi online mengabaikan alam nyata di sekitarnya.

Mereka sibuk dan larut bak sedang dalam ruangan kasino di gemerlap malam yang diiringi dengan suara koin, suara musik khas jack pot dan lain sebagainya.

Ragam ekspresi saat para user ini memainkan judi online. Ada ketawa sendiri, teriak, ada cemberut, tak sedikit yang harus menghela napas panjang akibat kekalahan demi kekalahan yang harus didapatnya.

Ya, begitulah sekelumit fenomena sosial atas kemunculan judi online di Indonesia.

Di Indonesia, aktivitas perjudian dilarang oleh pemerintah karena dianggap merugikan masyarakat dan melanggar norma agama.

Oleh karena itu pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memutus akses 499.645 konten perjudian di pelbagai platform digital sejak 2018 hingga 10 Mei 2022.

Kendati demikian, telah banyak situs yang dihapus pemerintah, namun jumlah situs atau aplikasi perjudian online yang beredar secara daring berpotensi lebih banyak dari hasil patroli siber.

Pemberantasan judi online di Indonesia, cukup berat lantaran situs atau aplikasi judi online terus bermunculan dengan nama yang berbeda, meski aksesnya telah diputus.

Dalam catatan Kementerian Kominfo, sejumlah aplikasi judi online yang telah diblokir pemerintah, antara lain; Domino Qiu Qiu., Topfun, Pop Domino, MVP Domino, Pop Poker, Let's Domino Gaple QiuQiu Poker Game Online, Steve Domino QiuQiu Poker Slots Game Online, Higgs Slot Domino Gaple QiuQiu dan lainnya.

Tapi ini bukan indikasi bahwa kita harus berpuas diri, pemerintah mem-block satu aplikasi judi online, maka muncul seratusan nama judi online lainnya.

Ini bukan saja soal gencarnya bandar menyasar user asal Indonesia, tapi hal ini berbanding lurus dengan animo dan rasa penasaran para user untuk “memburu” dan bermain judi online.

Meski judi online dilarang di republik ini, namun animo masyarakat terus meningkat.

Kenapa? Pertama, karena menjanjikan pendapatan yang instan. Hal ini gayung bersambut dengan himpitan ekonomi di tengah masyarakat.

Fakta membuktikan, kebanyakan yang ikut main judi online adalah masyarakat pengangguran.

Kedua, sudah hukum alam, sesuatu yang dilarang memaksa pihak yang dilarang “mencicipi” atau merasakannya secara sembunyi-sembunyi.

Ketiga, seluruh stake holders termasuk pemerintah kurang gigih dalam memberikan literasi digital di tengah masyarakat. Keempat, iklan judi online sudah seperti boom malware yang memasuki ruang-ruang publik website.

Paling memalukan, sejumlah website pemerintah baik kementerian maupun pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten disusupi iklan “slot gacor” sebuah malware yang sengaja dipasang untuk menembus website pemerintah.

Meski hal ini bisa ditangani cepat, namun ini membuktikan bahwa propaganda judi online masuk dari seluruh penjuru mata angin di Indonesia.

Percuma, Algoritma Diatur Bandar

Judi online bisa menanamkan trik psikologi illusion of control, yakni menanamkan kesan kepada pemainnya jika mereka menang itu karena mereka memang jago bermain, link sedang gacor atau karena kombinasi yang dipilih oleh pemain tepat sehingga pemain punya keberuntungan bagus.

Intinya, trik psikologi ini membuat para pemain judi online menanamkan mindset jika mereka menang itu murni karena kehebatannya bermain.

Sehingga pada akhirnya, ketika pemain sedang dalam posisi kalah, ia akan tetap berkeyakinan bahwa setelah ini akan kembali menang lantaran meyakini diri punya kemampuan.

Padahal kenyataannya yang menentukan menang atau tidaknya dalam permainan judi online adalah algoritma, mesin dan software alias bukan pemain itu sendiri.

Literasi digital Bahwa, judi online itu adalah sesat.

Selain ditentang agama manapun, juga sesuatu yang sia-sia karena tidak ada user judi online yang kaya raya karena memainkan slot atau aplikasi judi online tersebut.

Justru yang semakin kaya adalah bandar judi online tersebut.

Kenapa? Karena algoritma yang dibuat oleh bandar tentu muaranya meraup keuntungan sebasar-besarnya bagi bandar.

Bukan kepada user atau penjudi! Jadi, jangan “kepedean” para user untuk bisa menang dan menjadi kaya raya atas permainan judi online ini.

Di balik barisan algoritma dan  pemrograman permainan judi online, ada sistem dan skema pengaturan sedemikian rupa bahwa seorang pemain akan diberikan kemenangan awal ketika sudah mempertaruhkan sejumlah uang.

Namun algoritma dan pemrograman rumit di balik layar permainan ini tidak akan memberikan lagi peluang kemenangan untuk kedua, ketiga, keempat dan seterusnya.

Secara visual di layar gadget kita Mesin slot online memiliki tampilan yang mirip dengan mesin slot yang biasa ditemukan di kasino fisik.

Namun, mesin slot online ini bekerja menggunakan algoritma atau program yang telah dirancang sedemikian rupa untuk dimainkan.

Perangkat lunak yang digunakan dalam mesin slot online disebut RNG (Random Number Generator) atau generator nomor acak dan menghasilkan serangkaian angka acak yang menentukan hasil dari setiap putaran mesin slot.

Setiap kombinasi nomor yang dihasilkan oleh RNG dipetakan ke kombinasi tertentu pada gulungan mesin slot.

Setiap mesin slot online terdiri dari tiga komponen utama: generator nomor acak (RNG), mesin slot itu sendiri, dan server yang mengontrol game. Dan sebagai bandar yang meng-create algoritma ini, tentu tidak mau rugi pada akhirnya.

Maka, pesan ini harus sampai kepada kita semua, kepada para pengguna slot judi online.

Sudahlah, jangan (tidak pakai terlalu) berharap kemenangan dan meraup uang banyak dari aktivitas judi online.

Yang terjadi justru terbalik. Para user akan menderita kerugian secara materil dan parahnya, jika mental tidak kuat akan mengarah pada tindakan kriminal.

Pencurian, kekerasan, perampasan dan lain sebagainya sebagaimana kita saksikan di media media berapa banyak user judi online harus berurusan dengan aparat keamanan awalnya main judi online.

Dari tulisan ini, penulis menarik konklusi sudah sangat tepat bahwa dari aktivitas judi online, hanya akan membuat kaya para bandar judi.

Sedangkan para user (pemain) judi online hanya menjadi pecundang. Berharap sistem yang dibangun oleh bandar memilih user tersebut untuk menang. Ini kan memprihatinkan.

Selain bandar siapa lagi yang bisa menang banyak atas judi online? Menurut penulis, bukan user atau pemain judi! Tapi orang yang “mengakali judi online”.

Siapa itu yang dimaksud? Adalah orang-orang cracker bukan hacker.

Cracker inilah yang termasuk diwaspadai para bandar di muka bumi ini. Karena sekali cracker beraksi, maka kemungkinan besar sistem yang dibangun bandar akan jebol yang berdampak pada kerusakan algoritma yang ujungnya merugikan bandar.

Jadi, bagi para user judi online, jika orientasinya untuk menang judi, maka berhentilah mulai sekarang menjadi user judi online.

Itu sama saja Anda dibodoh-bodohi oleh bandar, karena sistem atau algoritma yang mereka bangun tidak akan berpihak pada user dari sisi profit.

Tapi tentu larinya ke bandar itu sendiri. Ayo, terus tingkatkan literasi digital kita. Dan terus menjaga ruang siber kita semua.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved