Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Beras di Pasar Naik Sampai Rp 2 Ribu, Bulog Sulselbar Salurkan Bantuan Pangan

Rapat bersama 24 kepala daerah se-Sulsel membahas El-Nino sudah berlangsung pada Senin (11/9/2023) lalu.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com/Faqih
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulselbar, Muhammad Imron Rosidi  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketersediaan pangan menjadi perhatian penuh di tengah fenomena El-Nino.

Kekeringan melanda para petani se-Sulsel hingga saat ini Rabu (13/9/2023).

Rapat bersama 24 kepala daerah se-Sulsel membahas El-Nino sudah berlangsung pada Senin (11/9/2023) lalu.

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulselbar, Muhammad Imron Rosidi mengaku tantangan ini akan berlangsung hingga awal 2024.

"Sesuai informasi dari teman-teman itu El Nino sampai tahun depan," kata Imron Rosidi.

"Mungkin kadar yang menurun nanti mungkin sampai Januari-Februari," sambungnya.

Di tengah kondisi El Nino, Bulog membeli beras di petani seharga Rp 9.950 ribu.

Sementara itu, harga di pasar sudah naik sekitar Rp 2 ribu.

Angka ini dinilai sudah cukup tinggi dan perlu di tekan kembali.

"Untuk beras kita di bulog tetap Rp9.950 kita beli dari petani atau penggilingan," kata Imron Rosidi.

"Kalau di pasaran harga itu sesuai data dari temen-temen ketahanan pangan atau dari pantauan kami di pasaran itu sudah di atas 11 ribu sampai 12 ribu," sambungnya.

Bulog Sulselbar pun bergerak cepat untuk menjaga stabilisasi harga.

Diantaranya penyaluran bantuan pangan.

"Makannya kita lakukan operasi pasar dan penyaluran Bantuan pangan," jelasnya.

Sebelumnya, Muhammad Imron Rosidi memastikan stok beras di Bulog masih aman.

"Stok di bulog relatif cukup aman, makanya ada penyaluran bantuan pangan (bapang)," kata Imron Rosidi.

"Tujuannya untuk mengintervensi pasar dan untuk menjaga ketersediaan stok yang ada di pasar,"sambungnya.

Penyaluran ini diprediksi bisa mengendalikan harga di pasar.

Terutama menghadapi 3 bulan kedepan.

"Paling tidak dengan disalurkannya ini sehingga 3 bulan nanti, jadi September, Oktober November paling nggak bisa mengendalikan harga lah,"kata dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved