Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

7 Hari, 2.200 Warga Palopo Kena ISPA

Memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan agar terhindar dari partikel debu yang bisa menginfeksi saluran pernapasan.

Editor: Hasriyani Latif
iStockphoto
Ilustrasi - Dalam sepekan, penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menyerang 2.200 warga Kota Palopo, Sulawesi Selatan. 

Namun di bulan Juli, angka pengidap ISPA kembali meningkat mencapai 40.045 kasus.

“Untuk bulan Agustus, Dinkes Sulsel masih menghimpun data yang valid,” ujarnya.

Yusri menjelaskan beberapa faktor membuat seorang teridentifikasi ISPA.

Baca juga: Waspada ISPA Kenali Gejalanya, Anak-anak Rentan Terkena Infeksi Ada 11.585 Kasus di Sulsel

Termasuk cuaca panas yang sedang melanda Sulsel.

"Diagnosa ISPA itu bervariasi. Ada karena sinus, faring, laring hingga influenza. Itu biasa karena faktor cuaca atau alergi debu sehingga itu yang bisa menyebabkan tingginya angka ISPA," sambungnya.

Untuk rentang usia pengidap ISPA di bulan Juli 2023, terbanyak dialami warga berusia 9-60 tahun. Jumlahnya 18.679 orang.

Angka tertinggi berasal dari Luwu Timur dengan 2.104 kasus.

Kemudian, rentang usia 0-5 tahun ada 11.585 kasus.

Balita di Makassar terbanyak mengidap ISPA di bulan Juli dengan angka 1.542 kasus.

Rentang usia 5-9 tahun, ada 5.796 warga Sulsel teridentifikasi ISPA.

Lutim kembali menjadi daerah tertinggi di usia ini, dengan 782 kasus.

Terakhir, rentang usia 60 tahun ke atas sebanyak 3.985 kasus. Makassar menjadi terbanyak dengan 414 kasus.

Yusri menjelaskan, ada beberapa ciri-ciri mengarah ke ISPA.

"Gejala yang lazim seperti batuk, demam, nyeri kepala, hidung tersumbat, dan nyeri telan," katanya.

Penyakit ISPA, kata Yusri, dipengaruhi oleh imunitas tubuh.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved