Gratis! Jurnalis dan Keluarga Bisa Skrining Kanker Payudara di RS Siloam Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Grup Rumah Sakit (RS) Siloam turut mendukung perjuangan dunia untuk melawan kanker.

Hal ini dilakukan dalam mengurangi kesenjangan dalam akses terhadap tindakan medis, akses terhadap edukasi, dan akses terhadap kompetensi tenaga medis. 

Public Relation Siloam Hospitals, Rakhmat Bernadi mengatakan, sebagai penyedia layanan kanker swasta terbesar di Indonesia, Grup RS Siloam menyadari peran dan tanggung jawab besar yang diemban dalam pelayanan kepada masyarakat luas. 

“Dengan pengetahuan, keterampilan,dan kemampuan dari segi skala dan inovasi, RS Siloam berada dalam posisi strategis untuk mendukung transformasi layanan kesehatan di Indonesia yang dipimpin oleh Kementerian Kesehatan RI,” katanya, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Rabu (6/9/2023).

RS Siloam pun membuka pelayanan skrining kanker payudara gratis bagi para jurnalis dan keluarga.

Baca juga: Menteri Kesehatan Janji Hadirkan Alat Deteksi Kanker Payudara di Puskesmas Maros Baru

Baca juga: Peringati Hari Kanker, Primaya Hospital Gelar Sharing Session Bersama Pejuang Kanker Payudara

Skrining ini bisa dilakukan di grup RS Siloam, salah satunya di Siloam Hospitals Makassar.

Siloam Hospitals Makassar, kata Rakhmat, memiliki alat mamografi.

Pihaknya pun mendukung rekan pers untuk mengikuti program pemerikasaan ini agar rekan wartawan bisa secara langsung merasakan dan mengingat bahwa pentingnya deteksi dini. 

“Harapannya agar momentum ini dapat sebagai reminder dan dapat pula disampaikan kepada masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker payudara,” katanya.

Rakhmat menjelaskan, mengingat pentingnya dilakukan deteksi dini untuk kanker payudara, Grup RS Siloam mengajak seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat umum, perusahaan, komunitas, dan institusi lainnya (stakeholders) untuk mendukung kegiatan ini. 

Program layanan skirining kanker payudara gratis ini dimulai pada 7 Maret 2023. 

Metode skrining yang digunakan selama kegiatan ini berlangsung adalah dengan menggunakan alat mamografi yang tersedia di 14 RS Siloam yang tersebar di Indonesia.

“Targetnya 25 ribu wanita di seluruh nusantara, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan dan terdapat kesenjangan dalam akses terhadap layanan kesehatan,” jelas Rakhmat.

Syarat dan Ketentuan

• Kategori Peserta yakni perempuan/wartawati, istri dari wartawan pria, saudari kandung dari wartawan pria
• Peserta memiliki KTP, BPJS Kesehatan dan Kartu Pers/Tanda Pengenal Media 
• Usia minimal 40 tahun (atau 35 tahun jika memiliki faktor risiko) 
• Tidak dalam masa hamil atau menyusui
• Tidak pernah didiagnosa kanker payudara sebelumnya.
  

Bahaya Kanker Payudara

Kanker payudara adalah kondisi medis yang serius dan dapat mengancam nyawa yang terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali di dalam jaringan payudara.

Bahaya kanker payudara termasuk:

1. Potensi Kematian: Kanker payudara adalah salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita di seluruh dunia.

Jika tidak diobati, kanker ini dapat menyebar ke bagian-bagian tubuh lainnya dan menjadi sulit diatasi.

Kemungkinan Metastasis: Kanker payudara dapat menyebar ke organ-organ lain dalam tubuh melalui aliran darah dan sistem limfatik.

Proses ini disebut metastasis, dan ini dapat membuat pengobatan lebih sulit dan mengurangi tingkat kelangsungan hidup.

2. Pengobatan Intensif: Pengobatan kanker payudara biasanya melibatkan berbagai tindakan seperti pembedahan, kemoterapi, radioterapi, dan terapi target.

Pengobatan ini seringkali memerlukan waktu, biaya, dan dampak samping yang signifikan pada pasien.

3. Dampak Psikologis: Kanker payudara juga dapat memiliki dampak emosional dan psikologis yang signifikan pada individu yang terkena.

Hal ini termasuk kecemasan, depresi, dan stres yang dapat memengaruhi kualitas hidup.

4. Biaya Pengobatan: Pengobatan kanker payudara bisa sangat mahal, dan biaya pengobatan dapat menjadi beban keuangan yang signifikan bagi individu dan keluarga mereka.

Penting untuk diingat bahwa bukan semua kasus kanker payudara memiliki hasil yang sama, dan tingkat kelangsungan hidup dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk tahap kanker saat didiagnosis, jenis kanker, usia pasien, dan jenis pengobatan yang diterapkan.

Deteksi dini melalui pemeriksaan payudara yang teratur dan pemahaman tentang faktor risiko dapat membantu mengurangi bahaya kanker payudara dan meningkatkan peluang kesembuhan.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau keprihatinan tentang kanker payudara, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis yang berpengalaman.(*)