Pilpres 2024
Anies - Cak Imin Deklarasi di Surabaya, Pengamat Politik Unhas: Bukti Paloh Incar Suara NU dan Jatim
Duet Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dideklarasikan maju Pilpres 2024.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Partai Nasdem resmi berkoalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Duet Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dideklarasikan maju Pilpres 2024.
Deklarasi pasangan ini berlangsung khidmat di Surabaya, Jawa Timur.
Pengamat Politik Unhas Prof Sukri menilai langkah ini menjadi strategi Nasdem dalam mengamankan suara di Jawa Timur.
"Saya anggap yang diharapkan (Nasdem) kan mendapat suara yang menjadi basis Cak Imin, PKB, lebih besar Ke Nahdlatul Ulama (NU) dan Jawa Timur," kata Prof Sukri kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (2/9/2023).
Baca juga: Anies Baswedan Tunjuk AHY Cawapres tapi Nasdem Pilih Muhaimin Iskandar, Demokrat: Pengkhianatan!
Prof Sukri menyebut kader Nasdem masih akan solid dalam mendukung paket Anies - Cak Imin.
Para simpatisan Nasdem menurutnya tidak terlalu mempermasalahkan penunjukkan koalisi dengan PKB.
"Kalau berharap dari pemilih tradisional atau simpatisan, Nasdem itu tidak ada masalah ya. Itu dianggap sebagai strategi dari pimpinan partai," kata Prof Sukri.
Jawa Timur memang menjadi lumbung suara di Indonesia selain Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU), Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 dari Jawa Timur sebanyak 31.402.838 pemilih.
Jumlah ini menjadi terbesar kedua setelah Provinsi Jawa Barat dengan 35.714.901 pemilih.
Sementara itu, melengkapi 3 besar ada Jawa Tengah 28.289.413 pemilih.
Di Pemilu 2019 lalu, PKB mampu meraup sekitar 4,2 Juta suara di Jawa Timur.
Angka ini terpaut tipis dari PDIP dengan raihan 4,3 Juta suara.
Di Jawa Tengah, Cak Imin membawa PKB mengumpulkan sekitar 2,7 juta suara.
Potensi suara PKB di dua Provinisi dinilai Pengamat Politik Unhas menjadi godaan Surya Paloh untuk menggandeng Cak Imin.
Apalagi tawaran elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono bersama Partai Demokrat masih rendah.
"Barangkali menurut hitungan Surya Paloh dibanding mempertahankan bersama Demokrat dan PKS, mungkin ini pilihan tepat," kata Prof Sukri.
"Memang yang menjadi rumit di koalisi itu soal Cawapres. Demokrat terus desak AHY, tapi di Survey tidak cukup signifikan," sambungnya.
Menurutnya, Surya Paloh sudah menghitung lebih jauh peta Pilpres 2024.
Potensi berlangsung dua putaran menjadi salah satu pertimbangan Surya Paloh memperkuat lumbung suara dengan menggandeng Cak Imin dan PKB.
"Ini bukan cuma soal mengajukan tapi untuk menang. Apabila 3 calon kan bisa putaran kedua, hitung-hitungan bukan hanya lewat putaran pertama," kata Prof Sukri.
"Tapi apakah kandidat dan koalisi bisa menjadi penyedot suara yang floating di putaran kedua. Itu juga sudah dihitung," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Nasdem Surya Paloh dalam pidatonya sudah memastikan duet Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar maju di Pilpres 2024.
Surya Paloh menjanjikan pasangan ini akan menjadi pendaftar pertama calon presiden dan wakil presiden.
"Hari ini, kita punya modal utama yang dipersyaratkan konstitusi dan Insyallah ketika KPU membuka pendaftaran. Insyallah yang pertama mendaftar, adalah pasangan yang ini hari," tegas Surya Paloh. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming |
![]() |
---|
Cak Imin Nilai Wacana Pembentukan Presidential Club Positif |
![]() |
---|
Alasan Surya Paloh Tinggalkan Anies Baswedan Usai Kalah di Pilpres, Kini Dukung Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
PBB Takut Yusril Ihza Mahendra tak Jadi Menteri? NasDem-PKB Dukung Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran tidak Mundur Hingga Dilantik Jadi Presiden-Wapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.