1 Keluarga Terkurung di Makassar
Sungguh Malang Nasib Santi Buruh Cuci di Makassar! Akses Rumah Ditembok Dianggap Rusak Pemandangan
Sungguh malang nasib buruh cuci di Makassar, Santi (52), warga Jl Cilallang, Kelurahan Buakana, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sungguh malang nasib buruh cuci di Makassar, Santi (52), warga Jl Cilallang, Kelurahan Buakana, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Saat ini, Santi terpaksa terkungkung di dalam rumah karena akses untuk keluar ditutup di semua sisi.
Akses jalan rumahnya tertutup tembok tinggi dan bangunan komplek perumahan dan masjid.
Sudah tiga hari Santi dan keluarganya sulit ke mana-mana.
Terpaksa ia harus memanjat tembok tersebut saat akan keluar.
Baca juga: Cerita Buruh Cuci di Makassar, Sudah 3 Hari Terkungkung Tembok Perumahan dan Masjid
Sebelumnya, Santi dan keluarganya mendapat akses jalan di tembok bangunan masjid yang dijebol dan diberi pintu.
Namun, kata Santi, akses jalan untuknya itu tiba-tiba ditutup pengurus masjid.
Tepat di samping tembok masjid yang tertutup itu, ada juga akses jalan menuju komplek perumahan.
Namun, pihak perumahan juga menutup akses jalan dengan susunan tembok bata merah.
"Jalanan ini ditutup pihak masjid sudah tiga hari. Setelah itu ini lagi (akses jalan) yang ke perumahan, baru dua hari ditutup," kata Santi menunjukkan akses jalannya yang sudah tertembok, Rabu (30/8/2023) siang.
Alasan penutupan akses jalan itu kata dia, karena dianggap merusak pemandangan.
"Katanya pihak masjid merusak pemandangan," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: 1 Keluarga di Makassar Terkurung Tembok Masjid dan Perumahan
Akibat akses jalan yang tertutup, Santi beserta suami, anak dan menantunya harus memanjat tembok bagian belakang rumah dalam komplek perumahan.
Ia dan keluarganya terpaksa memanjat tembok menggunakan tangga bambu, saat ingin bekerja.
"Sudah tiga hari ini, kita pakai tangga begini kalau saya mau pergi mencuci. Kebetulan ini pemilik rumahnya kasih izin saya lewat di atas," ucapnya.
Suami Santi hanyalah pengepul barang-barang bekas.
Sementara Santi sendiri bekerja sebagai buruh cuci pakaian.
Sebelumnya diberitakan, Viral, rumah satu keluarga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terkurung tembok bangunan masjid dan perumahan.
Kejadian itu, diunggah di akun Facebook Info Kejadian Kota Makassar.
Dalam unggahannya, terlihat seorang emak-emak memanjat tembok rumah warga menggunakan tangga bambu.
Tangga bambu itu mengakses ke balkon rumah warga lain yang ada dalam komplek perumahan.
Aksi berbahaya itu terpaksa dilakukan akibat akses jalannya dikabarkan sudah ditutup oleh pengurus masjid setempat.
Kejadian itu, berlangsung di Jl Cilallang, Kelurahan Buakana, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Cerita lainnya soal terkurung tembok juga pernah dialami Sugeng (49).
Ia terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya.
Warga Jl Toddopuli Raya Timur, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, terpaksa mengungsi lantaran akses jalan ke rumahnya tertutup tembok.
Ia memilih mengungsi lantaran pekerjaannya sebagai penjual ikan terkendala jika harus memanjat tembok tiap harinya.
"Saya harus mengungsi ke rumah saudara di daerah Antang, karena akses kita susah kalau harus memanjat tembok," kata Sugeng ditemui tribun, Jumat (4/2/2022) siang.
"Apalagi usaha saya jual beli ikan, jadi sulit untuk angkat barang kalau harus panjat tembok," sambungnya.
Sugeng mengaku mengungsi sejak dua tahun terakhir atau saat semua aksses jalan ke rumahnya tertutupi tembok.
"Sejak tidak bisa lagi lewat ini, iya dua tahun terakhir. Sama keluarga dengan anak dan istri, ke sini sekedar cek-cek saja," ucapnya.
Sulitnya beraktivitas di luar rumah dengan akses jalan yang tertutup juga dirasakan Yusri (54), satu dari tiga kepala keluarga penghuni rumah yang dikelilingi tembok.
"Tiap hari begini (panjat tembok), sudah dua tahun begini. Kalau ke pasar atau antar jemput anak sekolah pasti panjat tembok," kata Yusri.
Rutinitas panjat tembok itu dilakukan tepat di samping rumahnya.
Yaitu tembok salah satu sekolah yang tingginya sekitar 1,5 meter.
"Mau bagaimana, karena sudah terutup tembok semua. Dulunya ada jalanan tembus ke depan (Jl Toddopuli Raya Timur) tapi sudah ditutup juga," ujarnya.
Paling miris, saat musim hujan melanda.
Pasalnya, tangga kayu yang digunakan memanjat tembok kerap licin dan membuat anaknya terjatuh.
"Itu anak perempuan saya pernah jatuh karena licin itu hari waktu hujan," ungkapnya.
Sekedar diketahui, ketiganya memiliki anak yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama dan menengah atas (SMA). (*)
| Alhamdulillah! Tembok Penutup Jalan ke Rumahnya 'Dijebol" Kembali, Santi Terisak sampai Sujud Syukur |
|
|---|
| Alhamdulillah! Tembok Penutup Jalan ke Rumahnya 'Dijebol" Kembali, Santi Terisak sampai Sujud Syukur |
|
|---|
| Viral, Rumah Buruh Cuci di Makassar Tertutup Tembok Bangunan Masjid Tiap Hari Panjat Tangga |
|
|---|
| Reaksi Plt Lurah Buakana Makassar Soal Warganya 'Terkungkung' Tembok Masjid dan Perumahan |
|
|---|
| Tinggal Diantara Masjid dan Perumahan: Santi Kini Terjebak Tembok, Terpaksa Manjat saat Keluar Rumah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.