Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unsulbar

Unsulbar Latih Warga Inovasi Alat Pengering Berbasis Solar Dryer

kegiatan ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang didanai KemendikbudRistek melalui Skema Pemberdayaan Desa Binaan.

Editor: Muh Hasim Arfah
Dok Unsulbar
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) Universitas Sulawesi Barat melakukan Pelatihan Manajemen Usaha dan Inovasi alat pengeringan berbasis solar dryer di Kelurahan Mosso, Minggu (27/8/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE-Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) Universitas Sulawesi Barat melakukan Pelatihan Manajemen Usaha dan Inovasi alat pengeringan berbasis solar dryer di Kelurahan Mosso, Majene, Sulbar, Minggu (27/8/2023).

Ketua Tim PDB, Dr Muhammad Nur SPi MSi mengatakan, kegiatan ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang didanai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, melalui Skema Pemberdayaan Desa Binaan

“Kegiatan ini bertujuan untuk membantu program pemerintah Kelurahan Mosso untuk menjadi  sentra pengolahan ikan terbang yang maju dan membantu masyarakat meningkatkan kapasitas usaha dan kualitas produk ikan kering melalui pemanfaatan inovasi alat pengeringan berbasis solar dryer,” katanya. 

Alat pengeringan ikan terbang berbasis solar dryer yaitu pengeringan ikan untuk home industri yang ekonomis dan higienis. 

“Pengeringan solar dryer memanfaatkan energi surya digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan sinar matahari dalam proses pengeringan, dengan cara mengkonversi sinar matahari menjadi energi panas yang dilakukan dengan menggunakan suatu alat pengumpul/kolektor panas,” katanya. 

Konstruksi bangunan yang terbilang sederhana dan mudah dibuat, tidak menggunakan listrik sehingga ramah lingkungan, biaya pembuatan yang murah, kualitas produk terjamin dan higienis karena mengurangi kontaminasi dari udara langsung. 

Produk yang dihasilkan lebih awet, rasa khas dan kenampakan produk lebih menarik.

Sementara itu, Pemateri Dosen Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Universitas Hasanuddin, Dr Fahrul SPi MSi menyampaikan, 

dalam membuat produk  perlu memperhatikan Standar Operating Prosedur (SOP) dan Standar Sanitation Operational Procedure (SSOP) agar produk ikan terbang kering menjadi berkualitas. 

Langkah langkah dalam pengolahan ikan kering sesuai SOP antara lain yaitu:  Pemilihan bahan baku ikan yang segar, proses pencucian dengan baik, penggaraman, pengeringan dan Pengemasan.  Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan berkualitas dan bernilai jual tinggi. 

Semenrtara itu, Pemateri Dosen Ekonomi Unsulbar, Wulan Ayuandiani SE MM dan Muhammad Mukram SPd MAk menyampaikan, dalam melakukan usaha pengeringan ikan terbang perlu melakukan manajemen usaha yaitu terkait dengan analisa keuangan usaha ikan terbang kering. 

Hal ini bertujuan untuk mengatur kondisi usaha, pemasukan dan pengeluaran usaha, untung rugi usaha tercatat sehingga pendapatan usaha dapat terkelola dengan baik.

Pemateri terakhir, Syainullah Wahana SPi M Si menyampaikan, produk ikan terbang kering perlu dikemas dengan kemasan dan label yang baik agar menarik konsumen atau pembeli. 

“Selain itu perlu dicoba materi pemasaran yang lain yaitu pemasaran digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas tidak hanya skala lokal saja,” katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved