Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Tokoh Sulsel Anggap Muhadjir Effendy Bisa Berkontribusi Positif Bagi Bangsa Indonesia

Muhadjir Effendy menjadi tokoh Muhammadiyah yang layak menjadi Wakil Presiden dengan elektabilitas tertinggi di Jawa Timur.

Editor: Muh Hasim Arfah
dok UNM
Ketua ICMI Sulsel, Prof Arismunandar,  menyorot berbagai kiprah dan rekam jejak Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy. 

*Maju Jadi Calon Wakil Presiden


Makassar, Tribun- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menjadi tokoh Muhammadiyah yang layak menjadi Calon Wakil Presiden dengan elektabilitas tertinggi di Jawa Timur.

Hal itu berdasarkan hasil survei peta opini publik yang dilakukan Laboratorium Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama Juli 2023.

Dari data survei, Muhadjir Effendy memimpin dengan elektabilitas 13,38 persen. Beda tipis dengan Din Syamsudin yang meraup elektabilitas 13 persen. 

Muhadjir Effendy masuk dalam sosok yang tak asing di dunia pendidikan dan pemerintahan Indonesia.

Ketua ICMI Sulsel, Prof Arismunandar,  menyorot berbagai kiprah dan rekam jejak Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu.

Dalam beberapa pertemuannya dengan Muhadjir saat menjabat Mendikbud, Prof Arismunandar mengaku cukup terkesan.

"Selama menjadi Menteri Pendidikan seringkali saya bertemu dalam kapasitas saya sebagai anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah, Pak Muhadjir sangat peduli dengan permasalahan pendidikan di daerah 3T. Upaya pemerataan pendidikan dengan pendirian sekolah berasrama di daerah 3T menunjukkan kepedulian beliau," kata Arismunandar, Senin (28/8/2023).

Sebagai Mendikbud, Muhadjir diketahui telah memperkenalkan sistem zonasi dalam PPDB untuk menghilangkan kesan sekolah favorit.

Meskipun sistem ini menuai pro dan kontra, Arismunandar menilai kebijakan ini sebenarnya baik dan mencerminkan pemikiran Muhadjir dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Muhadjir juga memimpin sosialisasi anti-stunting saat menjabat sebagai Menko PMK.

"Sekarang, berbagai daerah berupaya menurunkan angka stunting, berkat sosialisasi yang dilakukan Menko PMK," ujar Arismunandar.

Latar belakang akademis dan aktivis Muhadjir dinilai memberi warna dalam kebijakannya.

"Beliau paham bahwa kebijakan pendidikan kita butuh pemihakan untuk menciptakan SDM unggul di Indonesia," kata Guru Besar UNM itu.

Dalam hal dedikasi, ia menyoroti transformasi Universitas Muhammadiyah Malang yang dipimpin Muhadjir menjadi kampus swasta besar dengan aset signifikan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved