Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perawat Dapat Bogem Mentah

Pemukulan Perawat oleh Keluarga Pasien di Bua Luwu Viral, Ketua DPW PPNI Sulsel: Kita Semua Terluka!

Insiden pemukulan yang diterima salah satu perawat Puskesmas Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) Arpah viral dan menjadi perhatian nasional

|
DOK PRIBADI
Ketua DPW PPNI Sulsel Abdul Rakhmat (tengah) saat menyampaikan rasa kecewanya akan pemukulan perawat di Puskesmas Bua, Kabupaten Luwu.  

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Insiden pemukulan yang diterima salah satu perawat Puskesmas Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) Arpah viral dan menjadi perhatian nasional.

Arpah tak menyangka, menjadi bulan-bulanan pengeroyokan yang dilakukan salah satu keluarga pasien.

Saat menjalankan tugas, Arpah menangani tiga pasien kecelakaan lalu lintas yang tak jauh dari Puskesmas Bua.

Kala menangani pasien, Arpah lalu meminta sebagian keluarga korban untuk keluar dari ruangan Puskesmas Bua.

Sebab, keluarga korban sudah memadati dan menerobos masuk ke ruang perawatan pasien.

Namun siapa sangka, keluarga pasien malah tak terima dan beradu mulut dengan Arpah.

Baca juga: Tak Terima Perawat di Bua Dikeroyok Keluarga Pasien: PPNI Luwu Kutuk Pelaku,Minta Polisi Usut Tuntas

Tak lama, keluarga pasien yang sudah naik pitam lalu menghadiahi bogem mentah ke Arpah. 

Perlakuan yang menimpa Arpah menuai banyak respon dari organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Seperti disampaikan Ketua DPW PPNI Sulsel Abdul Rakhmat.

Ia menyampaikan kekecewaanya kepada kasus yang menimpa Arpah.

Kata Rakhmat, insiden tersebut bukan tak mungkin membawa trauma bagi perawat lain.

Baca juga: Kronologi Arpah Perawat Puskesmas Bua Luwu Dapat Bogem Mentah Keluarga Pasien, Ada Upaya Menerobos

"Pertama bahwa posisi perawat sebagai garda terdepan dalam menolong masyarakat. Dengan adanya perilaku oknum seperti yang terjadi di Puskesmas Bua membuat teman teman merasa tidak aman dan nyaman memberikan pelayanan kepada masyarakat," jelasnya di Gedung Graha Persatuan Perawat Nasional (PPNI) Jl Adhyaksa, Makassar, Minggu (27/8/2023).

Menurut Rakhmat, ia menunutut agar pihak berwajib bisa mengusut tuntas kasus tersebut.

"Oleh karena itu, tentu harapan kami sebagai Ketua DPW PPNI Sulsel pihak berwajib bisa mengusut tuntas selain sebagai masyarakat yang mendapatkan posisi yang sama di mata hukum, bahwa ini adalah kekerasan yang didapatkan teman sejawat kami," terangnya.

Dirinya menambahkan, kejadian pemukulan Arpah perawat Puskesmas Bua sudah sampai ke telinga nasional.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved