Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Empat Alasan Sosiologis Muhadjir Effendy Layak Jadi Calon Wakil Presiden

Hadi Saputra MSi menyampaikan alasan sehingga Menteri PMK, Muhadjir Effendy layak jadi calon wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Editor: Muh Hasim Arfah
tribun timur/muhammad abdiwan
Menteri Koordinator Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Prof Muhadjir Effendy menemui mursyid Tarekat Khalwatiyah, Abdul Rahim Assegaf Puang Makka di Baji Bicara, Makassar, Sulsel, Jumat (25/8/2023) 


3. Penerimaan Luas

Muhajir dikenal memiliki jaringan yang luas dan diterima di berbagai kalangan.

Baik di antara umat Islam atau di antara pemeluk agama lain, ia dikenal sebagai sosok yang inklusif, yang penting dalam menjembatani perbedaan dan membangun kohesi sosial.

Dalam negara yang majemuk seperti Indonesia, sosok pemimpin yang dapat diterima lintas agama dan etnik memiliki kekuatan untuk memperkuat integrasi nasional.

Sosiologi telah menunjukkan bahwa pemimpin yang inklusif dan dapat menjembatani perbedaan etnik dan agama dapat menurunkan ketegangan sosial dan meningkatkan kohesi sosial, yang penting untuk stabilitas dan perkembangan sebuah negara.

4. Latar Belakang Muhammadiyah

Sebagai salah satu ketua di pimpinan pusat Muhammadiyah, organisasi Islam modernis terbesar di Indonesia, Muhajir memiliki akses ke basis massa yang besar.

Jika berpasangan dengan calon presiden, potensi dukungan dari anggota dan simpatisan Muhammadiyah dapat menjadi keuntungan strategis bagi pasangan tersebut.

Organisasi seperti Muhammadiyah memainkan peran penting dalam struktur sosial Indonesia, tidak hanya sebagai organisasi keagamaan tetapi juga sebagai agen perubahan sosial.

Seorang pemimpin dengan keterkaitan kuat pada organisasi ini dapat memobilisasi dukungan, sumber daya, dan jaringan yang ada untuk mendukung kebijakan dan inisiatif yang progresif.

Selain itu, dengan dukungan dari organisasi semacam itu, pemimpin tersebut memiliki peluang lebih besar untuk membangun konsensus sosial dalam menerapkan kebijakan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved