Rekam Jejak Hary Tanoe Orang Terkaya Indonesia Sekaligus Caleg DPR: 2017, Jadi Tersangka

TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesodibjo alias Hary Tanoe kini jadi caleg DPR RI dari Dapil Banten III.

Melalui Pemilu 2024, dia mencoba peruntungan untuk duduk di Senayan.

Ini adalah kali pertama Hary Tanoe jadi caleg DPR RI.

Pada Pilpres 2014, Hary Tanoe sempat mencoba menjadi bakal Cawapres berpasangan dengan Wiranto sekaligus Ketua Umum Partai Hanura pada saat itu.

Namun, dia kemudian mundur.

Baca juga: Gurita Bisnis Hary Tanoe Caleg DPR RI Pemilik Kekayaan Rp 22 Triliun, Bertarung di Dapil Neraka

Tiga tahun kemudian, pada tanggal 23 Juni 2017, Hary Tanoe ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan ancaman melalui pesan singkat (SMS) yang dikirimkan kepada Jaksa Yulianto.

Penetapan status tersangka ini dilakukan setelah 1,5 tahun jaksa Yulianto melaporkan Hary Tanoe ke Markas Besar Polri.

Hary Tanoe dijerat dengan Pasal 29 UU ITE sebagaimana pasal yang disertakan dalam laporan jaksa Yulianto ke Mabes Polri.

Namun, Hary Tanoe membantah telah mengancam Yulianto. Atas penetapan tersebut, Hary Tanoe mengajukan permohonan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, namun pada tanggal 17 Juli 2017 permohonan tersebut ditolak oleh majelis hakim.

Pesan singkat yang sempat beredar luas di surat kabar dan jejaring sosial berbunyi sebagai berikut:

"Mas Yulianto kita buktikan siapa yang salah dan siapa yang benar, siapa yang profesional dan siapa yang preman. Anda harus ingat kekuasan tak akan langgeng, saya masuk politik karena ingin membuat Indonesia maju dalam arti yang sesungguhnya, termasuk penegakan hukum yang profesional, tidak transaksional, tidak bertindak semena mena demi popularitas, dan abuse of power. Suatu saat saya akan jadi pimpinan negeri ini, di situlah saatnya Indonesia akan berubah dan dibersihkan dari hal hal yang tidak sebagaimana mestinya. Kasihan rakyat yang miskin makin banyak sedangkan yang lain berkembang dan makin maju," tulis Hary Tanoesoedibjo.(*)