Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Miskin Ekstrem di Makassar Berkurang 8 Ribu Jiwa, Sudah Ada Punya Rumah 3 Lantai

Jumlah warga dengan kategori miskin esktrem di Kota Makassar mencapai 47.261 jiwa dari 1.445.000 jiwa penduduk Makassar.

|
Penulis: Siti Aminah | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TribunTimur/Sanovra
Suasana anjungan pantai Losari Makassar dari udara, Rabu (8/2). Anjungan yang terletak di sebelah barat kota Makassar ini menjadi tempat bagi warga Makassar untuk menghabiskan waktu pada pagi, sore dan malam hari menikmati pemandangan matahari tenggelam yang sangat indah. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jumlah warga dengan kategori miskin esktrem di Kota Makassar mencapai 47.261 jiwa dari 1.445.000 jiwa penduduk Makassar.

Sementara jumlah keluarga miskin ekstrem sebanyak 7.826 keluarga.

Hal tersebut berdasarkan verifikasi lapangan yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar bersama tim kelurahan.

Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Makasar, Noptiadi mengatakan, untuk mengetahui apakah jumlah miskin ektrem di Makassar mengalami pengurangan atau penambahan, Bappeda menunggu hasil pendataan dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB).

Data ini nantinya diolah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Namun, sejauh ini hasil verifikasi lapangan dijalankan oleh kelurahan, ada pengurangan mencapai 8 ribu warga miskin ektrem.

Baca juga: Bukan Makassar, Sidrap, Parepare, dan Wajo! Ini Daerah di Sulsel Paling Banyak Penduduk Miskin

Kendati demikian, data tersebut masih harus disinkronkan dengan beberapa OPD lingkup Pemkot Makassar termasuk DPPKB dan Dinas Sosial Makassar.

“Data Dinas KB disandingkan dengan DTKS Dinas Sosial, karena dinas KB terjun langsung ke masyarakat dari rumah ke rumah, dia cek juga risiko stunting saat turun di lapangan,” kata Noptiadi belum lama ini.

Kantor BPS Luwu Jl Tampumia Radda, Kecamatab Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel). Badan Pusat Statistik (BPS) Luwu memaparkan data angka kemiskinan penduduk tahun 2022.
Kantor BPS Luwu Jl Tampumia Radda, Kecamatab Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel). Badan Pusat Statistik (BPS) Luwu memaparkan data angka kemiskinan penduduk tahun 2022. (Tribun Timur)

Beberapa fakta yang didapat terkait pengurangan jumlah miskin ekstrem tersebut misalnya sudah ada warga yang meninggal.

Kemudian sudah ada warga yang taraf hidupnya sudah lebih baik, bahkan ada pula yang tidak sesuai kondisi.

Hal itu terjadi salah satu titik dimana ia tercatat sebagai warga miskin ekstrem sementara rumahnya tiga lantai.

Bahkan pemilik rumah juga memiliki usaha laundry dan sedang membangun kos-kosan.

Ada beberapa indikator warga yang masuk dalam kategori miskin ektrem. Pertama, dilihat dari pendapatan keluarga.

Sesuai standar World Health Organization (WHO) rerata pendapatan keluarga miskin ektrem setiap harinya hanya Rp11 ribu atau Rp300 ribu lebih tiap bulannya.

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Target 0 Persen Miskin Ekstrem di 2024, Ini Kata Hamka B Kady

Terkadang di lapangan ditemui adanya kepala keluarga dengan penghasilan Rp11 ribu tiap harinya, tetapi ada anggota keluarga lainnya juga yang memiliki penghasilan lebih dari itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved