Detik-detik Jenazah Puang Tika Diberangkatkan ke Makam Keluarga di Maros

Ringkasan Berita:

• Suasana duka menyelimuti rumah almarhum Puang Tika di Jl Baji Bicara, Makassar, Minggu (16/11/2025). Setelah prosesi doa khidmat, jenazah diberangkatkan menuju Kompleks Makam Keluarga di Kampung Tambua, Maros. 
• Puang Tika, Pembina Tarikat Khalwatiyah Syekh Yusuf, wafat usai shalat subuh. Ia dimakamkan di samping ayahnya, Puang Ramma, mursyid ke-10.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Suasana duka menyelimuti rumah almarhum Puang Tika di Jl Baji Bicara, Makassar, Minggu (16/11/2025) siang.

Pantauan pukul 12.36 WITA, keluarga, kerabat, hingga warga berdatangan memberi penghormatan terakhir kepada sosok dikenal hangat dan dekat dengan masyarakat.

Sejak pagi, halaman rumah duka dipadati pelayat.

Prosesi pemulasaran berlangsung khidmat di ruang tengah kediaman.

Keluarga memimpin doa perpisahan, diikuti pelayat dalam suasana penuh khusyuk.

Tangis sesekali pecah ketika keluarga dekat saling berpelukan.

Baca juga: Makmur Idrus: Puang Tika Ulama Rendah Hati dan Penyejuk

Setelah prosesi selesai, jenazah Puang Tika dibawa keluar menuju mobil jenazah yang sudah bersiap di depan.

Pelayat memadati sisi jalan menyaksikan detik-detik keberangkatan.

Beberapa warga melambaikan tangan dan membacakan doa, sementara keluarga tak kuasa menahan air mata.

Jenazah Pembina Tarikat Khalwatiyah Syekh Yusuf Almakassary, Abdul Rahman Assegaf Puang Tika (1956–2025), akan dimakamkan di Kompleks Makam Keluarga Kampung Tambua, Kecamatan Bontoa, Maros.

 “Iye, Almarhum akan dimakamkan di samping Abah Puang Ramma di Tambua. Kita berangkat dari kediaman siang ini,” ujar adiknya, Abdul Rahim Assegaf Puang Makka.

Puang Tika adalah kakak kandung Puang Makka, Mursyid ke-11 Tarikat Khalwatiyah Syekh Yusuf.

Ayahnya, Puang Ramma, merupakan mursyid ke-10, melanjutkan amanah dari kakeknya Sayyid Abdul Malik Assegaf.

Puang Tika wafat usai shalat subuh, Minggu (16/11/2025), di kediamannya Jl Bajibicara No.7, Mariso, Makassar.

Ia anak ketiga dari enam bersaudara, lahir dari Syekh Sayyid Jamaluddin Assegaf Puang Ramma (1920–2006) dan Syarifah Mukminah binti Ruhain Assegaf. (*)