Disdik Makassar Dapat Kucuran Rp1 Triliun dari APBD, Cuma Rp30 Miliar untuk Perbaikan Sekolah
Banyak sekolah yang fasilitas belajar mengajarnya dinilai sudah harus dilakukan peremajaan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Infraskturkur sekolah belakangan ini menjadi sorotan masyarakat usai viralnya tembok sekolah di SDN Inpres I Banta-bantaeng, Makassar yang hampir roboh.
Kondisi sekolah di SD tersebut dinilai mencerminkan sekolah-sekolah yang ada di Kota Makassar.
Banyak sekolah yang fasilitas belajar mengajarnya dinilai sudah harus dilakukan peremajaan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Helmy Budiman mengatakan dari semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pendidikan yang paling besar anggarannya.
Anggaran di Dinas Pendidikan mencapai Rp1 triliun, hanya saja alokasi untuk infrastruktur sekolah hanya sekira Rp30 miliar.
Anggaran di Dinas Pendidikan masih didominasi untuk pembayaran tenaga guru.
"Terbanyak anggarannya yaitu dinas pendidikan cuman memang dari total anggaran R1 triliun itu yang sudah kita serahkan ke Dinas Pendidikan masih lebih banyak digunakan untuk penyediaan guru," ucap Helmy Budiman saat diwawancara pada Kamis (17/8/2023) lalu.
"Kalau sekolah tahun ini sekitar Rp30 miliar. Memang jumlah sekolah itu masih jauh lebih banyak daripada anggaran kami," sambungnya.
Helmy mengakui, alokasi anggaran untuk sekolah-sekolah memang masih minim, hanya saja kata dia Pemkot akan terus berupaya untuk menaikkan atau menambah alokasi untuk belanja fisik.
"Entah itu dinas PU, Dinas Pendidikan atau Dinas Kesehatan. Memang ketiga dinas ini menjadi perhatian atau menjadi prioritas dari pusat," katanya.
Pembenahan akan dilakukan pada tahun 2024 mendatang, dimana akan ada 17 sekolah yang akan diajukan ke Kementerian Pendidikan agar mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK).
Upaya tersebut dilakukan untuk membantu agar sekolah tetap dibenahi dengan kondisi APBD yang terbatas.
"Kita terus berupaya supaya tidak terlalu banyak anggaran APBD yang terbebani. Kita minta Disdik susun perencanaan untuk diusulkan ke pusat melalui DAK," bebernya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin mengatakan dari Rp1,075 triliun alokasi APBD Dinas Pendidikan, pagu anggaran terbesar ada di belanja pegawai.
Total alokasi untuk belanja pegawai capai Rp600 miliar lebih.
"Itu untuk belanja pegawai, misalnya gaji dan tunjangan guru, memang paling besar nilainya, hampir Rp700 miliar," ucapnya kepada Tribun-Timur.com, Selasa (6/12/2022).
Selain itu, ada beberapa proyek strategis Pemkot Makassar di bidang pendidikan yang akan dijalankan.
Misalnya pembangunan sekolah PAUD.
Rencananya, ada lima sekolah PAUD yang akan dibangun oleh Dinas Pendidikan tahun 2023.
Sekolah tersebut tersebar di lima kecamatan.
Antara lain Kecamatan Mariso, Tamalate, Rappocini, Manggala, dan Biringkanaya.
"Kami ada pembangunan paud negeri di lima kecamatan, itu program strategis pak wali," katanya.
Dua diantaranya kata Muhyiddin merupakan sekolah terintegrasi.
Sekolah terintegrasi merupakan sekolah satu atap, dimana anak bisa menyelesaikan pendidikan PAUD dan SDnya di lokasi atau bangunan sekolah yang sama.
Sekolah terintegrasi akan ditempatkan di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Rappocini.
Sehingga total APBD yang dibutukan untuk pembangunan lima gedung PAUD tersebut sebesar Rp35 miliar lebih. (*)
Makan Cepat hingga Balap Karung, Cara Karyawan GMTD Meriahkan HUT RI ke-80 |
![]() |
---|
PSM Makassar Gagal Tekuk Bhayangkara FC, Bernardo Tavares Salahkan Pemain Tak Mampu Kontrol Emosi |
![]() |
---|
Taktik Bernardo Tavares Dikritik Saat PSM Makassar Gagal Jaga Kemenangan, Fans: Sudah Mentok! |
![]() |
---|
Normalisasi, Mahasiswi Aborsi karena Hamil Luar Nikah |
![]() |
---|
Bulog Makassar Targetkan 98 Ribu Ton Beras SPHP Tersalurkan ke Masyarakat Hingga Desember 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.