Tak Jadi Damai, Laurendra Hutagalung Youtuber Dikeroyok Ojol Lapor Polisi, Ada Bukti Visum

TRIBUN-TIMUR.COM - Setelah mereda mediasi dengan ojek online (ojol) dan polisi, Youtuber terkenal Laurendra Hutagalung kini mengambil langkah hukum terkait insiden yang terjadi saat ia membuat konten Pemotor Lawan Arus di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Meskipun sebelumnya Laurendra Hutagalung telah meminta maaf atas insiden tersebut dan mencapai kesepakatan damai melalui mediasi polisi, langkah hukum yang diambil olehnya mengejutkan banyak pihak.

Dalam video klarifikasi yang diunggah di akun Instagram pribadinya @laurend_lee_, ia bersama timnya menjelaskan kronologi keributan yang terjadi.

Ia mengaku bahwa timnya mengalami intimidasi dan tindakan penganiayaan oleh oknum ojol pada malam insiden tersebut.

Ia pun telah melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian.

Tindakan hukum ini dilakukan sebagai respons terhadap tindakan intimidasi dan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum ojol.

"Buat kalian yang merasa tindak pidana tersebut untuk berhati-hati. Kita tidak mentoleransi tindakan kekerasan," katanya.

"Jadi kita disini menyampaikan baik-baik saja dan sudah visum tadi," tegas Laurendra dalam video klarifikasinya dikutip Tribun-Timur.com.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa mereka sudah menjalani visum untuk mendukung laporan yang telah dibuat.

Kronologi Youtuber Dikeroyok Ojol

Kapolsek Tebet Kompol Chitya Intania menceritakan kronologi atau detik-detik Laurend dikeroyok puluhan pengemudi ojol.

Youtuber Laurendra Hutagalung yang terlibat keributan dengan massa ojek online (ojol) di depan warung makan Ayam Bakar Wong Solo, Bukit Duri, Tebet, diamankan ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Baca juga: Akhirnya Minta Maaf, Youtuber Laurendra Hutagalung dan Puluhan Ojol Berdamai

Peristiwa keributan itu terjadi pada Selasa (15/8/2023) malam sekitar pukul 20.50 WIB.

Malam itu, Laurend bersama timnya hendak membuat konten video edukasi dalam berkendara di jalan raya.

Chitya mengungkapkan, sejumlah warga dan pengendara termasuk ojol tidak terima dengan konten edukasi tersebut.