Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Jusuf Kalla dan SYL Dukung Anies Baswedan, Akademisi Unhas : Prabowo Sulit Menang di Sulsel

Pada Pilpres 2019 Prabowo memang menang di Sulsel namun kontestasi Pilpres 202 tantangannya jauh lebih berat bagi Prabowo.

Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) Andi Amran Sulaiman bersama Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Jusuf Kalla dan SYL dukung Anies Baswedan membuat Prabowo sulit menang di Sulsel saat Pilpres 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pengamat sosial politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Rahmat Muhammad, menyebut Prabowo Subianto sulit meraih kemenangan di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Pilpres 2024.

Pada Pilpres 2019, kata Rahmat, Prabowo memang menang di Sulsel. Namun, kontestasi Pilpres 2024, tantangannya jauh lebih berat bagi Prabowo.

Pilpres 2019, cawapres Prabowo adalah Sandiaga Uno, yang kala itu punya kontribusi besar menaklukkan hati masyarakat Sulsel.
Untuk 2024, Sandiaga Uno tidak lagi searah politik dengan Prabowo.

Sandiaga kini bergabung di parpol koalisi pengusung Ganjar Pranowo.

Bahkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu dipercaya menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Baca juga: Jusuf Kalla Sentil Koalisi Gemuk Capres Prabowo Usai Golkar - PAN Gabung, Ingatkan Kemenangan SBY

"Yang pasti, sekarang Prabowo sudah tidak bersama Sandiaga Uno," jelasnya,
kepada Tribun, Senin (14/8/2023).

Selain itu, lanjut Rahmat, tokoh dan elit politik Sulsel terpecah soal dukungan Pilpres 2024.

Misalnya, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla lebih condong ke Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan terdiri Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS.

Kemudian Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang dipastikan akan mengikuti partainya, Nasdem, untuk memenangkan Anies.

Adapun tokoh Sulsel di belakang Prabowo Subianto, yakni mantan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman (AAS). Selanjutnya, Wali Kota Parepare Taufan Pawe, hingga Wakil Ketua DPP Golkar Nurdin Halid.

Sedangkan elit yang merapat ke Ganjar Pranowo, misalnya, Wali Kota Makassar Danny Pomanto.

Rahmat Muhammad menjelaskan bahwa suara dukungan di Sulsel akan terpecah.

"Jadi kecil kemungkinan Pak Prabowo mengulang kemenangan di Sulawesi Selatan," tandasnya.

Gerindra Sulsel

Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras, optimis Prabowo Subianto memenangkan Pilpres 2024. Mengacu pada perolehan suara Pilpres 2019 di Sulsel, Prabowo berhasil memperoleh 2.809.393 suara atau 57 persen suara.

Sementara Jokowi hanya meraih 2.117.591 suara atau 43 persen kemenangan.

Dengan modal 57 persen itu, Andi Iwan percaya diri Sulsel akan kembali jadi lumbung suara Prabowo di Pilpres 2024.

"Kami sebagai kader Gerindra makin percaya diri bahwa Prabowo Subianto akan menang di Sulsel dengan target di atas 70 persen kemenangan," kata Andi Iwan.

Baca juga: Darmawangsyah Muin Peringatkan Yusran Sofyan Berhenti Bawa-bawa Nama Prabowo

Baca juga: Inilah Sosok Cawapres Pendamping Prabowo Usai Golkar dan PAN Gabung Koalisi Gerindra - PKB

Andi Iwan melanjutkan, jika peserta pilpres tiga pasangan, maka Gerindra menargetkan Prabowo bisa mendulang 65 persen suara di Sulsel.

Kader Golkar

Pascabergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibangun Gerindra dan PKB, kader Partai Golkar Sulsel, meminta Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, tidak memaksakan diri untuk tetap menjadi cawapres Prabowo.

Golkar Sulsel tetap mendorong ketua umumnya, Airlangga Hartarto untuk menjadi wakil Prabowo.

Sekretaris DPD I Golkar Sulsel, Marzuki Wadeng, mengatakan Golkar menghargai keinginan Cak Imin, sapaan Muhaimin, yang ngotot ingin mendampingi Ketum Gerindra, Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2024.

Namun, menurut Marzuki Golkar adalah salah satu partai pemenang.

Pada Pemilu 2019, partai berlambang pohon beringin menempati posisi kedua setelah PDIP dengan jumlah suara sebanyak 17.229.789.

Adapun kursi parlemen yang diperoleh yakni sebanyak 85 kursi.

Sementara, PKB di bawah komando Cak Imin hanya menempati posisi kelima.

Dengan jumlah suara 9,69 persen atau 13.570.970 suara.

Perolehan suara tersebut, mengantarkan 58 kader PKB duduk di kursi DPR Senayan.

"Keinginan kita agar Airlangga jadi cawapres. Pertimbangannya, dari empat parpol (Golkar, Gerindra, PKB, PAN) ini, pemilik suara terbesar adalah Partai Golkar," kata Andi Marzuki.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved