Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tembok SD Nyaris Roboh

Miris! Tembok SD Inpres Banta-bantaeng I Nyaris Roboh dan Bahayakan Murid, Tak Diperbaiki Sejak 2016

Baena Kepala SD Inpres Banta-bantaeng I menyebut sudah ada upaya perbaikan dari pihak sekolah dan warga terkait tembok yang nyaris roboh.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
@info.kejadianmakassar
Video viral tembok SD Inpres Banta-bantaeng I Kota Makassar nyaris roboh. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Sekolah SD Inpres Banta-Bantaeng I, Baena, angkat suara terkait viralnya kondisi tembok sekolah yang sudah hampir rubuh.

Dari video yang beredar, penampakan tembok sekolah tersebut sudah miring dan hanya ditopang dengan bambu-bambu.

Baena menjelaskan, sejak ia masuk di sekolah tersebut pada 2016 lalu kondisinya memang sudah seperti itu.

Dahulu, ada pohon trembesi yang membuat tembok sekolah tersebut tambah miring. 

Beberapa oknum warga pun sering masuk dan loncat lewat pagar tersebut.

Baca juga: Viral Tembok SD Inpres Banta-bantaeng I Mau Roboh hanya Ditopang Bambu, Netizen: Bertahun-tahun mi

Untuk itu, ia berinisiatif untuk memotong pohon trembesi tersebut untuk mengurangi kemiringan.

Kemudian, ia juga memasang besi diatas tembok tersebut untuk menghalangi warga yang sering loncat ke area sekolah lewat tembok tersebut.

Besi-besi tersebut dipasang dengan modal nyicil selama tiga tahun di rekanan.

"Sejak saya ditempatkan disitu tahun 2016 tidak ada memang besi di atasnya, tidak ada tanaman, jadi biasanya warga loncat masuk sekolah, jadi saya pasangkan besi dengan gunakan dana bos 2-3 tahun baru lunas karena saya cicil sama rekanan," ungkapnya kepada Tribun-Timur.com, via telepon, Kamis (10/8/2023).

Lokasi tembok tersebut berada di depan sekolah, bambu-bambu yang menopangnya dipasang oleh warga.

Baena bercerita, pada tahun 2021 lalu, saat awal pandemi covi-19, warga yang rumahnya tepat di depan sekolah melakukan pengerjaan rumah.

Bambu-bambu yang telah digunakan kemudian dipasang untuk menopang tembok tersebut.

"Yang sebetulnya menopang itu warga, yang kasi itu bambu warga, kebetulan rumahnya dikerja ada bambunya dia kasi itu, waktu covid tahun 2021," bebernya.

Terkait keamanannya, pihak sekolah telah menginstruksikan kepada seluruh siswa untuk tidak mendekat di tembok tersebut.

Menurutnya, itu sedikit aman dengan adanya besi yang dipasang diatas tembok dan tanaman sehingga siswa tidak bisa terlalu dekat di tembok tersebut.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved