Krisis Pangan Rawan Terjadi, Kementan Libatkan Anak Muda dan Perempuan Bahas Strategi Baru
Beberapa narasumber pada dialog ini antara lain Ketua PGI Wilayah Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara, Adrie O Masie, Ketua Umum KNPI, Putri
Penulis: Siti Aminah | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Krisis pangan di depan mata, untuk itu Kementerian Pertanian terus memaksimalkan kinerja untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Salah satu cara yang dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan, Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (Itjentan) menyelenggarakan dialog jaga pangan guna memacu program peningkatan produksi pertanian.
Dialog Jaga Pangan ini melibatkan tokoh agama, kaum perempuan dan generasi muda.
Beberapa narasumber pada dialog ini antara lain Ketua PGI Wilayah Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara, Adrie O Masie, Ketua Umum KNPI, Putri Khairunnisa.
Wakil Dekan Perencanaan Sumber Daya dan Alumni Unhas Prof Rismaneswati,
Ketua DPP PMI Lana T Koentjoro , Owner SRR Farm, Rizki Bayu Pradana Canesia Aisah Jeannonaveva.
Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, Jan S Maringka mengatakan, Kementerian Pertanian tidak dapat bekerja sendiri dalam menyukseskan programnya.
"Perlu keterlibatan berbagai pihak. Peran aktif lingkungan sekitar sangat berperan penting keterlibatan tokoh agama, kaum perempuan dan generasi muda dalam pembangunan sektor pertanian," ucap Jan S Maringka di Hotel Claro Makassar, Senin (7/8/2023).
Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Jan S Maringka melakukan pendampingan langsung memberikan motivasi sekaligus mengawal terlaksananya program peningkatan produksi pertanian.
Ia menegaskan, keterlibatan berbagai pihak sangat diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang memiliki komitmen kuat dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Saat ini, keterlibatan berbagai pihak menjadi kunci jawaban untuk menyelesaikan berbagai persoalan pangan di Indonesia ditengah krisis pangan yang melanda dunia," katanya.
Secara individu, generasi muda khusunya memiliki kompetensi sosial, manajerial dan teknikal untuk menjadi berperan penting berbagai sektor termasuk pertanian.
Sektor pertanian merupakan sektor yang berkontribusi besar terhadap proses pembangunan di Indonesia khususnya di pedesaan.
Menurutnya, sektor pertanian sangat vital untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia.
Di saat yang sama seiring berjalannya waktu, tuntutan untuk memenuhi kebutuhan pangan juga meningkat.
Jan Maringka mengatakan, pihaknya berharap tokoh agama,kaum wanita dan generasi muda dapat menjadi motivasi kepada masyarakat sekitar untuk mencintai pertanian dan peternakan sekaligus dapat menjadi wirausahawan muda di bidang pertanian.
Apalagi generasi muda dinilai berpotensi menciptakan peluang bisnis baru di sektor pertanian dan bermanfaat serta menjadi agen perubahan bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Generasi muda dapat menerapkan modernisasi pertanian dalam menjawab persaingan dan tantangan pasar pangan global.
Ditambah pula arus barang termasuk produk pertanian akan semakin mudah masuk ke Indonesia seiring berlakunya pasar bebas.
“Saya kira kalian semua berpotensi besar menjadi agen perubahan yang membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat dan pertanian Indonesia,” tambah Jan Maringka.
“Ini merupakan ancaman yang harus dijawab dengan memperbaiki tata kelola dan pemanfaatan teknologi pertanian.
Itulah yang harus menjadi pemikiran generasi muda pertanian untuk mewujudkan pertanian maju mandiri dan modern demi mewujudkan lumbung pangan dunia,” sambungnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Dialog-Jaga-Pangan-Inspektorat-Jenderal-Kementerian-Pertanian-Itjentan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.