Marsda Agung Handoko Ungkap Tujuan Utama Prajurit TNI Datangi KPK, Klaim Punya Dasar Hukum
Agung Handoko menyatakan, dirinya tidak merasa tersinggung dengan penetapan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas)
TRIBUN-TIMUR.COM - Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Marsda Agung Handoko mengungkap tujuan utamanya mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Agung Handoko menyatakan, dirinya tidak merasa tersinggung dengan penetapan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Dalam wawancara program Rosi yang ditayangkan di Kompas TV pada Kamis (3/8/2023) malam, Marsda Agung Handoko mengatakan, kunjungan para perwira TNI ke Gedung Merah Putih KPK adalah sebagai upaya untuk menyampaikan klarifikasi.
Menurutnya, penetapan tersangka terhadap anggota TNI aktif bukanlah kewenangan dari KPK.
Baca juga: Profil Agung Handoko Perwira TNI Pimpin Prajurit saat Datangi KPK, Anti Rusuah Disebut Diintimidasi
Sehingga tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk meluruskan pemahaman.
"Tidak ada perasaan tersinggung. Kami hanya ingin menyampaikan penjelasan dan menempatkan segala sesuatu pada posisinya yang seharusnya," kata Marsda Agung Handoko.
Ia juga menegaskan masyarakat tidak perlu mengartikan kunjungan TNI ke Gedung Merah Putih KPK sebagai tindakan protes atau rasa tidak puas atas penetapan Kabasarnas sebagai tersangka oleh KPK.
Sebagai anggota TNI, mereka memiliki kewenangan untuk menegakkan proses hukum bagi anggota TNI aktif sesuai dengan Undang-undang (UU) Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.
"Jadi, kami tidak menolak atau tidak setuju karena kami menghargai batasan masing-masing lembaga.
TNI memiliki kewenangan dan batasan, begitu juga KPK.
Jadi, tidak ada maksud untuk menyampaikan ketidakpuasan atau rasa tidak senang," tegasnya.
Agung lantas menjelaskan alasan para prajurit TNI seragam memakai baju loreng saat menyambangi KPK.
Ia mengatakan, seragam tersebut tidak memiliki maksud tertentu.
"Kita ke sana berseragam loreng memang pada saat itu hari Jumat, seragam kita menggunakan loreng.
Di luar itu, kita menggunakan pakaian angkatan masing-masing," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.