Cara Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman Bangkitkan Semangat Warga Mengaji, Beri Bantuan 900 Juta

TRIBUN-TIMUR.COM, SIDRAP - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman ajak jemaah masjid menyukseskan Gerakan Sulsel Mengaji di Kabupaten Sidrap. 

Hal itu dikatakan Andi Sudirman Sulaiman saat menghadiri kegiatan Gerakan Sulsel Mengaji di Masjid Agung Pangkajene, Kabupaten Sidrap Sabtu, (29/7/2023) malam. 

"Gerakan Sulsel Mengaji ini mendorong masyarakat untuk kembali mendalami dan memahami Al-quran," katanya. 

Dia menuturkan, Gerakan Sulsel Mengaji ini tidaklah susah untuk diterapkan setiap harinya. 

"Mengaji tidak susah kalau ada keinginan yang kuat. Lebih susah matematika atau bahasa Inggris," tuturnya. 

Ia pun berharap Gerakan Sulsel Mengaji bisa didukung seluruh pihak. 

Baca juga: Detik-detik Akhir Masa Jabatan, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman Lantik 2 Pejabat Eselon II 

Baca juga: Ini Kata Pengamat Politik Unhas Soal Kriteria Pj Gubernur Sulsel

Menurutnya, hal ini dekat dengan agama dan akan mengatasi segala masalah. 

"Kabupaten Sidrap ini bisa menjadi contoh terdepan untuk menyukseskan gerakan ini," sebutnya.

Sementara  itu Abdul Hakim selaku penceramah di kesempatan itu mengingatkan, Al-quran sebagai pedoman yang akan mengantarkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

"Al-quran menyelamatkan dan mengeluarkan manusia dari gelapnya hidup menuju hidayah Allah SWT," ungkapnya. 

Maka dari, kata Abdul, sudah menjadi kewajiban  masyarakat muslim untuk mengamalkan Al-quran. 

"Karenanya Al-quran harus dibaca, ditadabburi dan terpenting diamalkan," tegasnya.

Diketahui, dalam kesempatan ini Andi Sudirman Sulaiman juga menyerahkan  hibah Rp900 juta untuk pengurus masjid di Kabupaten Sidrap.

Bantuan ini diterima secara simbolis Bupati Sidrap, Dollah Mando. 

Disaksikan unsur Forkopimda Sidrap dan jemaah yang memadati Masjid Agung.

Acara ini dihadiri pejabat dan jajaran Pemkab Sidrap, jajaran Baznas, kemenag dan KUA, majelis taklim, pimpinan dan pengajar pondok pesantren, pimpinan dan pengurus organisasi keagamaan, tokoh masyarakat dan agama. (*)