Cara Pemprov Sulsel Antisipasi Dampak El Nino
El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sulsel Imran Jauzi mengaku dampak El Nino masih belum signifikan.
Namun, ia memastikan pengawasan ketat dilakukan mengantisipasi perubahan iklim.
Saat ini, Sulsel sedang menggenjot proses produksi untuk memenuhi kebutuhan pangan.
“Sulsel tidak boleh hanya mengamankan dirinya sendiri. Saat ini, Sulsel harus tetap menggenjot produksi untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional,” katanya.
El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur.
Sejak Juni 2023 lalu, Pelaksana Harian Sub Koordinator Pelayanan Jasa BMKG IV Makassar, Rizky Yudha sudah mengatakan akan ada dampak kekeringan pada beberapa sektor di Sulsel.
“Tentu akan berdampak pada hasil pertanian, perkebunan, tanaman pangan, hortikultura. Sampai berkurangnya sumber air dan sungai-sungai akan kering,” katanya.
Diketahui, Menteri Perdagangan (Kemendag) Zulkifli Hasan mengaku cukup khawatir menghadapi ancaman El Nino.
Menurutnya, kestabilan stok dan harga pangan di pasar-pasar tentu berdampak buruk. Sehingga harus menjadi perhatian serius Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Kondisi ini menurutnya tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga melanda negara-negara besar lainnya.
“Memang harga agak khawatir, sungai saja mulai kering. Apalagi di India dan Tiongkok,” katanya di Hotel Gammara, Makassar, Kamis (27/7/2023).
“Saya sudah janji beli beras 1 juta dari India, sekarang tidak boleh. Mereka tidak bisa jual lagi,” Zulhas menambahkan.
Saat ini, banyak negara-negara yang mulai membatasi aktivitas ekspor pangan.
Meski begitu, Zulhas menyebut harga pangan di pasar masih stabil.
“Dalam negeri masih stabil harga kecuali ayam dan telur,” jelasnya.
Dengan ancaman El Nino, gejolak harga pangan disinyalir bisa saja melonjak tinggi.
Zulhas pun sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi situasi tersebut.
Anggaran senilai Rp8 triliun sudah disiapkan untuk membantu masyarakat.
“Nanti pemerintah mulai Oktober-Desember luncurkan Rp8 triliun bantuan ke masyarakat agar tidak menyulitkan harga itu,” katanya.
Fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas normal, disebut El Nino.
Fenomena ini terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan SML meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik bagian tengah hingga mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Secara sederhana, dampak fenomena El Nino adalah memicu terjadinya kekeringan di wilayah Indonesia.
Fenomena alam ini diprediksi terjadi pada Agustus mendatang.
Fenomena ini berpotensi berdampak buruk terhadap tanaman pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Sejumlah irigasi tak mampu mengairi sawah masyarakat.(*)
Bocoran Pengurus PAN Sulsel Miliki 2 Ketua Harian, Wabup Bulukumba-Eks Bupati Wajo |
![]() |
---|
9 Kecamatan Terdampak Kekeringan di Maros, 700 Ribu Liter Air Bersih Dilasurkan |
![]() |
---|
120 Ribu Warga Maros Terdampak Kekeringan, Pemkab Turunkan Satgas Air Bersih |
![]() |
---|
Nasib Apes Kembali Menimpa Uya Kuya dan Eko Patrio usai Dijarah dan Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Daftar 12 Tunjangan Anggota DPR RI Capai Rp50 Juta Per Bulan, Prabowo Minta Hapus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.