Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

HMI

Buntut Pengeroyokan Kader HMI, Mahasiswa Desak Copot Kapolrestabes Makassar, Jl Alauddin Macet 2 Jam

Begitu juga dengan deretan truk di depan Lapas Makassar yang menunggu demo selesai.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN
Arus lalu lintas depan kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, lancar pasca mahasiswa demo Palang Truk i Jl Sultan Alauddin, Kamis (27/7/2023) sore.   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Desakan mencopot Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib, disuarakan puluhan mahasiswa saat berunjukrasa di depan Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM).

Unjuk rasa itu sempat memacetkan sepanjang Jl Sultan Alauddin baik arah Gowa-Makassar ataupun sebaliknya.

Pasalnya, mahasiswa berunjukrasa dengan menahan dua truk bak terbuka dan kontainer di dua ruas jalan.

Lebih kurang dua jam kemacetan mewarnai sepanjang jalan poros penghubung kabupaten-kota di wilayah selatan Provinsi Sulawesi Selatan ini.

Dalam orasinya, mahasiswa mengecam aksi pemukulan terhadap kader HMI saat berunjukrasa depan kantor Mandala Finance, Jl Pelita, Makassar, beberapa hari lalu.

Meski pihak kepolisian telah mengamankan lima pelaku yang merupakan karyawan Mandala, pengunjukrasa rupanya tak puas.

"Sampai hari ini, baru lima pelaku yang ditangkap. Padahal dalam rekaman video, jelas terlihat ada banyak yang melakukan pengeroyokan," ucap salah satu orator.

Sementara itu, Jenderal lapangan aksi, Mujahidin mengatakan, insiden pemukulan itu tidak semestinya terjadi ketika polisi mampu mengawal jalannya unjuk rasa dengan baik.

"Seandainya kalau ada pengawalan dari kepolisian Polres-polres Makassar, semestinya tidak akan seperti itu terjadi," ujar Mujahidin dihampiri di sela unjuk rasa.

Untuk itu, kata dia, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Kerakyatan Indonesia meminta agar Kapolrestabes Makassar dicopot.

"Poin tuntutan kita yang pertama, kita meminta untuk Kapolrestabes Makassar segera dicopot. (Karena) kita anggap lalai dalam menjalankan tugas dan fungsinya," ungkap Mujahidin.

"Terus yang kedua kita juga meminta untuk mengungkap otak dibalik pengeroyokan demonstran," sambungnya.

Lalu tuntutan ketiga lanjut Mujahidin, agar Kapolri mengevaluasi Kapolda Sulsel (Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso) dan jajarannya.

"Poin ke empat, kita mendesak Kapolrestabes Makassar meminta maaf secara terbuka terkait pengeroyokan depan Mandala Finance," bebernya.

Bubar setelah 2 Jam bikin Macet

Pengunjuk rasa depan kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) membubarkan diri, Kamis (27/7/2023) sore.

Pantauan di lokasi, massa aksi dari berbagai aliansi tersebut, bubar saat memasuki waktu magrib atau sekira pukul 18.00 Wita.

Mereka membubarkan diri seusai menyuarakan kecaman terhadap pemukulan kader HMI saat unjuk rasa depan kantor Mandala Finance, beberapa hari lalu.

Sejumlah truk dan kontainer yang dipalang dan dijadikan panggung orasi diperbolehkan lewat.

Begitu juga dengan deretan truk di depan Lapas Makassar yang menunggu demo selesai.

Arus lalu lintas di ruas poros Makassar-Gowa ini, pun kembali normal.

Sebelumnya diberitakan, Puluhan mahasiswa dari beberapa aliansi berunjukrasa di depan kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Kamis (27/7/2023) sore.

Akibatnya, kemacetan di ruas jalan Sultan Alauddin poros Makassar-Gowa, macet panjang.

Pasalnya pendemo memalang truk dan kontainer di dua ruas jalan.

Antrean kendaraan yang mengarah ke Gowa, mengular hingga ke pertigaan Jl AP Pettarani.

Begitu juga dari arah sebaliknya, kendaraan mengular hingga ke depan Lapas Kelas I Makassar.

Dalam orasinya, mahasiswa mengecam aksi pemukulan atau pengeroyokan keder HMI saat berunjukrasa di kantor Mandala Finance, Makassar.

Dalam unjuk rasa itu, sejumlah mahasiswa pendemo luka-luka akibat dipukuli karyawan perusahaan leasing tersebut.

Polrestabes Makassar pun telah menangkap lima pelaku pengeroyokan itu.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved