Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Eceng Gondok Tanaman Gulma Bawa Berkah Bagi Warga Rawa Pening, Berkat Bank Indonesia UMKM Ekspor

Saat eceng gondok sering dibasmi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Rawa Pening malah menjadikan sumber perekonimian.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com/Ansar Lempe
Tas eceng gondok. Eceng gondok yang dikenal tanaman gulma ternyata membawa berkah bagi warga Rawa Pening, Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Eceng gondok yang dikenal tanaman gulma ternyata membawa berkah bagi warga Rawa Pening, Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Saat eceng gondok sering dibasmi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Rawa Pening malah menjadikan sumber perekonimian.

UMKM tersebut adalah Bengok Craft. Dikelola pasangan suami istri sekaligus pemilik, Firman Setyaji dan Astaria Eka Santi.

Firman sendiri menjabat sebagai Onwer Bengok Craft, sementara Astaria Eka Santi sebagai Bisnis Deveplement Co Owner.

Baca juga: Strategi Bank Indonesia Bina UMKM Eceng Gondok Sebelum Ekspor Produk, Sumber Penghasilan Warga

Baca juga: Berkat Bank Indonesia atau BI, Pelaku UMKM Sulsel Sudah Ekspor Produk ke Hongkong

Bengok Craft kini menciptakan lapangan pekerjaan berkat eceng gondok.

Bengok Craft sukses olah eceng gondok setelah dibina oleh Bank Indonesia atau BI.

BI membina Bengok Craft karena sama-sama memiliki program, jadikan sampah jadi sumber perekonomian.

UMKM binaan Bank Indonesia yang berada di Desa Kesongo itu, berhasil ekspor produk.

Bengok Craft berada di area Rawa Pening, kampung penghasil eceng gondok di Jawa Tengah, bahkan Indonesia.

Melihat eceng gondok yang terus bertumbuh subur, pasangan suami istri di Rawa Pening kemudian berinisiatif untuk mengolahnya.

Hal tersebut diketahaui saat BI mengajak peserta pelatihan Jurnalis di Kota Semarang, untuk mengunjungi UMKM binaan, Sabtu (22/7/20230.

Kepala Divisi Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah Bank Indonesia Sulsel, Sakti Arif Wicaksono juga ikut mendampingi Jurnalis Sulsel saat kunjungan ke tempat produksi Bengok Craft.

Sakti mengatakan, BI membuka kesempatan kepada pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya.

Salah satu UMKM yang sedang dibina BI adalah Bengok Craft.

UMKM tersebut juga terus berinovasi dalam produksi produk.

“Bengok Craft dan Bank Indonesia memiliki tujuan yang sama, mengubah sampah jadi sumber perekonomian," ujarnya.

Bengok Craft berdiri pada tahun 2019 sebagai UMKM di bidang kerajinan.

BI menarget produk UMKM bisa bertumbuh pesat dan memiliki daya saing dalam penjualan dan kualitas.

"Produk UMKM harus dikemas menjadi sebuah produk yang menarik dan bisa ekspor," kata dia.

Terbukti, produk Bengok Craft sudah ekspor ke Italia berkat dukungan dan bimbingan dari BI.

Adapun produk olahan yang diproduksi diantaranya, tas, totebag, sendal, aksesoris ponsel hingga topi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved