Tak Lulus PPDB SD/SMP, Calon Siswa di Makassar Masih Bisa Sekolah Negeri Lewat Jalur Solusi
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin menyampaikan, hingga saat ini masih banyak kuota sekolah yang tidak terpenuhi pasca selesainya PPDB.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Semua anak harus sekolah, begitu visi misi Pemerintah Kota Makassar untuk memutus rantai anak putus sekolah di Kota Makassar.
Prinsip semua anak harus sekolah terus digaungkan oleh Dinas Pendidikan, termasuk dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin menyampaikan, hingga saat ini masih banyak kuota sekolah yang tidak terpenuhi pasca selesainya PPDB, baik jalur zonasi maupun non zonasi.
Beberapa sekolah yang menyisakan kuota ialah SMPN 53 Jl Samiun Kecamatan Ujung Pandang.
Kemudian SMPN 54 Jl Sahareng Dg Sese Kecamatan Tamalate, dan SMPN 21 Makassar Jl Minasa Karya Kecamatan Rappocini.
Baca juga: Server PPDB Sulsel Habiskan Rp2 M, Kejati Siap Tindaklanjuti Jika Ada Laporan Dugaan Penyelewengan
Baca juga: BKD Benarkan Sekdis Pendidikan Sulsel Harpansa Dicopot Jelang Akhir PPDB 2023
"Di SMPN 53 itu masih ada empat kelas yang kosong, begitu juga di SMP 21 dan SMP 54," ungkap Muhyiddin, Senin (17/7/2023).
Banyaknya sekolah yang masih kosong menandakan bahwa masih banyak calon siswa yang belum mendapatkan sekolah.
Fenomena itu terjadi karena banyak calon siswa atau orang tua yang menolak jalur zonasi saat lulus di pilihan kedua atau ketiga.
Mereka menginginkan anaknya sekolah di sarana pendidikan tertentu, padahal jarak sekolah dari rumahnya sangat jauh.
"Lulus jalur zonasi tapi tidak mendaftar ulang, karena bukan sekolah yang diinginkan," bebernya.
Muhyiddin menyebut, banyak orang tua yang datang menghadap agar anaknya dimasukkan di sekolah sesuai keinginan mereka.
Namun ia menolak, dan mencoba memberi solusi dengan mengedukasi para orang tua tersebut.
Mantan Kepala Dinas Sosial Makassar ini menyarankan agar para orang tua tidak memaksakan kehendak dan lebih mementingkan masa depan anaknya untuk tetap bersekolah.
Dengan begitu, anak yang belum dapat sekolah SD dan SMP harus tetap melanjutkan pendidikannya dengan mencari sekolah yang masih punya kuota.
"Tidak ada lagi jalur zonasi. Sekarang istilahnya kita bikin jalur solusi. Bagi orang tua yang anaknya tidak lulus PPD namun mau bersekolah di negeri, hubungi saya, kita akan beri kebijakan untuk sekolahkan anaknya di sekolah yang masih banyak bangku kosong," ujarnya.
Jalur solusi ini pun telah disampaikan ke seluruh sekolah-sekolah.
Jika ada orang tua/calon siswa yang datang menghadap, maka diarahkan untuk mendatangi sekolah terdekat yang masih punya kursi kosong.
Terpisah, Kepala Sekolah SMPN 3 Makassar, Kaswadi mengemukakan, sejak PPDB hingga pekan kedua masuk sekolah, banyak orang tua yang berdatangan menghadap.
Meraka menyampaikan keinginannya agar anaknya dimasukkan di SMPN 3 Makassar.
Hanya saja, ia tak bisa mengamini permintaan tersebut karena tidak ada lagi kuota tersisa.
Ia hanya bisa mengarahkan para orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah yang masih lowong dan dekat dari tempat tinggalnya.
"Orang tua memang perlu diedukasi bahwa semua sekolah sama, jadi yang datang kesini kami arahkan ke SMP 53 dan 54, karena di sana masih ada kuota," ujarnya.
Selama PPDB ada 2000 lebih calon siswa yang mendaftar di SMPN 3, namun kuota yang tersedia hanya untuk 360 siswa
"Zonasi kita sudah cover 224 kuota, selebihnya jalur non zonasi dari total kuota 360," pungkasnya.(*)
PSM Makassar Imbang Lawan Persijap, Bernardo Tavares Keluhkan Minim Dukungan Suporter |
![]() |
---|
Prodia Ajak Dokter di Makassar Perkuat Penanganan Penyakit Kronis |
![]() |
---|
Firdaus Manye Klarifikasi Dipanggil KPK |
![]() |
---|
Paloh: Fraksi Nasdem Panggil KPK! |
![]() |
---|
3.560 Penonton Saksikan Persijap Curi Poin atas PSM Makassar di Stadion BJ Habibie |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.