Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rakernas Apeksi

Cerita Inspiratif Wagub Jatim Emil Dardak ke Delegasi Singapura dan Indonesia di Rakernas Apeksi

Emil Dardak berbagi cerita kepada delegasi pemuda Singapura dan Indonesia yang mengikuti Youth City Changers Rakernas APEKSI..

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
SITI AMINAH/TRIBUN TIMUR
Ketua Apeksi Bima Arya (kiri) Emil Dardak (tengah) dan Danny Pomanto (kanan) berbagi cerita inspiratif kepada delegasi pemuda Youth City Changers di Tokka Tena Rata, Maros, Senin (11/7/2023) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVI jadi wadah berbagi cerita inspiratif.

Tokoh-tokoh pemimpin hebat diberi ruang untuk berbagi cerita dan pengalamannya menjadi seorang pejabat, salah satunya Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.

Emil-sapaannya turut hadir dalam acara Youth City Changers Rakernas APEKSI XVI di Tokka Tena Rata Kabupaten Maros, Senin (10/7/2023) malam.

Tiba di lokasi acara, suami Arumi Bachin itu disambut hangat tuan rumah Rakernas Apeksi Wali Kota Makassar Danny Pomanto bersama Ketua Umum Apeksi Bima Arya.

Emil Dardak berbagi cerita kepada delegasi pemuda Singapura dan Indonesia yang mengikuti Youth City Changers Rakernas APEKSI.

Ia menceritakan pernah bekerja di World Bank saat masih berusia 17 tahun tanpa digaji.

Kala itu motivasi Emil Dardak bergabung di World Bank karena ia ingin bekerja di bidang publik service atau layanan publik.

Sebab menurutnya, bekerja tak mesti jadi PNS.

"Jadi bayangan saya waktu itu tidak harus menjadi PNS. Publik service itu bisa lewat lembaga internasional, salah satunya yah Bank Dunia," kata Emil Dardak.

"17 tahun modal nekat, saya datang ke World Bank. Saya bilang saya tertarik kerja di sini bukan dalam konteks cari uang tapi pengalaman," sambungnya.

Diberi kepercayaan gabung di World Bank, Emil Dardak mengemban tugas penting yaitu Project Completion Report (PCR) atau laporan semua proyek yang sudah selesai. 

"Saya analisa semua, akhirnya setelah mereka lihat kerjaan kita oke yah ada saja sumber rejeki yang datang. Kita diberikan kerjaan tanpa kontrak termasuk GIS atau Geographic Information System," ulasnya.

Lewat cerita tersebut, Emil berpesan untuk lebih mengedepankan pengalaman dan juga jejaring.

"Awal yang saya sampaikan tadi adalah saya punya pengalaman, punya tempat di dalam (World Bank). Intinya i need to get inside there, kenal sama orang-orangnya, dikasih kerjaan yang mereka akan pakai hasilnya. Setelah itu jalan saya kebuka," tuturnya. 

2006 setelah meraih gelar dari Universitas Asia Pasifik Ritsumeikan di Jepang, Emil Dardak melanjutkan karir di bidang energi sektor project baik di bidang infrastruktur, maupun finance.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved