Ketua DPRD Bantaeng Ngamuk
Harta Kekayaan Hamsyah Ahmad, Ketua DPRD Bantaeng Ngamuk dan Pukul Sekuriti Rumah Sakit
Ketua DPRD Bantaeng Hamsyah Ahmad jadi perbincangan setelah viral mengamuk di area RSUD Prof Anwar Makkatutu, Bantaeng
TRIBUN-TIMUR.COM, BANTAENG -- Ketua DPRD Bantaeng Hamsyah Ahmad jadi perbincangan publik.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu viral karena mengamuk di area rumah sakit.
Adapun lokasinya disebutkan terjadi di RSUD Prof Anwar Makkatutu, Bantaeng.
Ulah wakil rakyat yang terhormat itu terekam dalam video berdurasi 55 detik.
Video tersebut viral di Facebook setelah diunggah akun Facebook, Kamria Ria, Jumat (30/6/2023).
Dalam video tersebut, Hamsyah Ahmad tampak bersitegang salah satu staf RSUD Prof Anwar Makkatutu.
Hamsyah Ahmad terlihat mengenakan kemeja berwarna orange dengan celana panjang berwarna hitam.
"Nasiksa masyarakat di sini, saya lagi tidak nahargai apalagi masyarakat," ujar Hamsyah Ahmad dengan nada keras.
Menurut keterangan akun Kamria Ria, Ketua DPRD Bantaeng itu juga bersikap arogan.
Ia diduga memukul Sekuriti RSUD Prof Anwar Makkatutu.
Berikut kutipan akun Facebook Kamria Ria dalam postingannya.
"Ketua DPRD. Bantaeng. Bernama HAMZAH berprilaku seperti Preman kampung mengamuk di RS. Anwar Makkatutu dan konon kabarnya hingga memukul salah seorang security dan memaki dokter / perawat. Tindakan Ketua DPRD Tersebut, jelas membuktikan bahwa bantaeng hari ini sedang tidak baik baik saja," tulisnya.
"Kami segenap masyarakat yang prihatin aksi aksi anarkis yang di pertontonkan oleh Ketua DPRD. Bantaeng HAMZAH ( Partai PPP ). Mendesak Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Agar memberikan Sanksi Etik / PAW. Sebab tindakan Sok Preman HAMZAH tersebut dapat merusak citra dan nama Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) di Kab. Bantaeng pada khususnya dan Umumnya Indonesia," lanjut akun Kamria Ria.
"Mendesak Kapolres Bantaeng. Agar segera memeriksa dan menangkap Ketua DPRD. Bantaeng. Karena terbukti membuat onar alias gaduh di RS. Selain itu apa bila benar adanya tindakan pemukulan terhadap security, kemudian Kapolres mendiamkan ini, maka terbukti di bantaeng penegakan hukumnya tumpul alias mirip"dalam film polisi india.
Kami Tunggu Tindakan Kapolres dan Para Oknum Wartawan Untuk Memberitakan Kejadian Ini. Semoga saja para wartawan dan aktivisnya masih punya nyali dalam mengkritik tindakan tindakan Premanisme.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.